GO-STAGE.com – Band symphonic power metal “Rhapsody of Fire” tampil sukses mengobati kerinduan penggemarnya di Indonesia lewat konser tunggal mereka yang digelar pada Jumat, 27 September 2024. Bertempat di Gandaria City Hall, Jakarta, konser yang dipromotori oleh A Metal Project ini merupakan rangkaian dari tour mereka di Asia yang bertajuk “Rhapsody of Fire Asia Tour – Challenge The Wind”.
Kedatangan band asal Italia ini sepertinya sudah dinanti oleh para penggemarnya, setelah penampilan pada konser mereka terakhir tahun 2016 yang berlangsung di Basket Hall Senayan, Jakarta. Para metalhead sudah mulai berdatangan sejak sore hari dari konser yang dijadwalkan pada pukul 20.00 WIB.
Rhapsody of Fire dibentuk tahun 1993. Awalnya band ini bernama Thundercross. Kemudian saat merilis album perdana, band ini berganti nama menjadi Rhapsody. Setelah merilis enam album, band yang dibentuk oleh Luca Turilli dan Alex Staropoli ini memutuskan menyebut nama band ini dengan Rhapsody of Fire.
Sesuai dengan tajuknya, konser group band yang beranggotakan Giacomo Voli (vocals), Alex Staropoli (keyboards), Roby De Micheli (guitars), Alessandro Sala (bass) dan Paolo Marchesich (drums) di Jakarta kali ini dalam rangka mempromosikan album terbaru mereka (album ke-14), yakni album “Challenge The Wind”.
Meskipun dalam rangka mempromosikan album Challenge The Wind, malam itu Rhapsody of Fire tampil tidak serta merta membawakan semua lagu yang ada dalam album baru mereka. Dari 16 lagu yang mereka bawakan, hanya lagu “Challenge The Wind” yang berasal dari album terbaru tersebut.
Sepertinya Alex Staropoli dkk lebih mengutamakan kenyamanan para metalhead yang hadir untuk bisa lebih banyak bernostalgia dan bernyanyi bersama dengan nomor-nomor lawas mereka. Adapun lagu-lagu yang mereka bawakan adalah “The Dark Secret II”, “Unholy Warcry”, “I’ll Be Your Hero”, “Chains of Destiny”, “March Against The Tyrant”, “A New Saga Begins”, “Rain of Fury”, “The Magic of the Wizard’s Scream”, dan “Dawn of Victory”.
Apa yang coba disuguhkan oleh Rhapsody of Fire malam itu dengan lebih banyak memainkan nomor-nomor lawas mendapat sambutan. Para metalhead yang hadir terlihat asyik bernyanyi dari setiap lagu yang dibawakan.
Puncaknya berada pada bagian akhir yang menyisakan empat lagu. Sebelum memulai, Giacomo Voli sang vokalis sudah menyebutkan bahwa penampilan mereka menyisakan empat lagu lagi dan ia menambahkan jika lagu-lagu tersebut bakal membuat penonton akan terus bernyanyi bersama dengan mereka.
Benar saja, diawali dengan “Reign of Terror”, kemudian “Wisdom of the Kings”, lalu dilanjutkan dengan “Land of Immortals” semuanya dilahap oleh penonton. Akhirnya, lagu pamungkas “Emerald Sword” menjadi klimaks dari penampilan Rhapsody of Fire yang sekaligus menjadi lagu terakhir dari penampilan mereka di Jakarta.
Jika dibandingkan dengan penampilan Rhapsody of Fire pada 2016 silam di Basket Hall, penampilan mereka kali ini agak sedikit berbeda. Tidak hanya adanya pergantian personil di posisi vokal dan drummer, tapi juga dari suasana yang mereka ciptakan, terasa lebih intim.
Giacomo Voli sang vokalis malam itu beberapa kali mendekat dan berkomunikasi dengan penonton. Tidak hanya memandu penonton untuk bernyanyi bersama, tapi juga menanyakan beberapa istilah dalam bahasa Indonesia, seperti “apa kabar” dan juga “terima kasih”. Semua itu tercipta begitu saja.
Voli mengakhiri keberadaan mereka malam itu dengan mengucapkan ucapan terima kasih berkali-kali kepada penonton yang membuat konser mereka malam itu bisa terlaksana. “Terima kasih sekali lagi untuk malam ini Jakarta. Ini adalah kehormatan buat kami. Kami akan kembali. Terima kasih sudah hadir malam ini. Kami mencintai kalian”. (Teks dan Photo: Zasmi Arel)
