
GO-STAGE.com – Synchronize Fest mengumumkan daftar penampil musisi yang akan terselenggara pada 3, 4, dan 5 Oktober 2025 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. mengusung tema #SalingSilang, membawa penonton untuk menikmati keragaman musik Indonesia dari berbagai generasi dan genre melalui ratusan lineup yang diumumkan. Perayaan Saling-Silang di Synchronize Fest terwujud begitu nyata, salah satunya melalui hadirnya banyak program konsep pertunjukan spesial yang justru diinisiasi oleh teman-teman musisi.
Beberapa nama penampil spesial yang dipastikan akan tampil, diantaranya: A Tribute To Gusti Irwan Wibowo (Adjisdoaibu, Ardhito Pramono, Bilal Indrajaya, Bunga Nafisa, Danilla, GJLS, Hindia, Iga Massardi, Jebung, Kunto Aji, Morad, Nehru Rindra, Pamungkas, Sal Priadi) Music by Konco Kongkow; Jakarta Movin & RAPOT Present Putar Kembali: Ost. Film Indonesia; OTW ONAR FEST (Abim, Areyoustilllife, Ayub Jonn, Laze, & Shotgundre With Ardy Minaj, Fury+, Isseysan, Pierre Lynx, Quest*, Riski Inrahim, Southbe, Tsabat, Vander); hingga penampilan kolaborasi 2 ikon musik religi Haddad Alwi & Opick, dan ratusan nama lainnya.
Tak lupa penampilan pertunjukan mahakarya legenda musik Indonesia yang akan tampil pertama kali di festival, GURUH GIPSY (Guruh Sukarno Putra, Keenan Nasution, Abadi Soesman, Bubi Sutomo, Andy /Rif, Irang Arkad, Karisk, Daryl Nasution, Biko Nasution, Kompiang Raka, Gamelan Saraswati, Harry Murti). Serta pertunjukan eksentrik dari gerombolan Jatiwangi yang akan memboyong warga penggerak karya musik dan seni genteng dengan tajuk Jatiwangi Art Factory.
Di tahun ini Synchronize Fest juga turut berkolaborasi dengan 3 kolektif untuk kuratorial musisi di berbagai panggung, diantaranya adalah Lamunai Records untuk di Oleng Upuk, Kobra Musik untuk Panggung Getarrr, dan Extreme Moshpit untuk sebagian penampil di Gigs Stage.
Nantikan kejutan lanjutan dari Synchronize Fest yang akan diumumkan menyusul kembali dalam dekat ini. Dapatkan tiket Presale Synchronize Fest seharga Rp. 550.000 yang dapat dibeli sampai dengan 31 Agustus 2025. Sedangkan Tiket Regular akan dijual mulai tanggal 1 September – 2 Oktober 2025 seharga Rp. 700.000 melalui wwww.synchronizefestival.com.
- A TRIBUTE TO GUSTI IRWAN WIBOWO (ADJISDOAIBU, ARDHITO PRAMONO, BILAL INDRAJAYA, BUNGA NAFISA, DANILLA, GJLS, HINDIA, IGA MASSARDI, JEBUNG, KUNTO AJI, MORAD, NEHRU RINDRA, PAMUNGKAS, SAL PRIADI) MUSIC BY KONCO KONGKOW
Synchronize Festival 2025 mempersembahkan A Tribute to Gusti Irwan Wibowo, sebuah tribute bagi mendiang Gusti Irwan Wibowo yang lebih dulu berpulang di bulan Juni 2025 lalu. Pertunjukan tribut ini awalnya digagas dan melibatkan teman dan kerabat terdekat Alm. Gusti. Mereka adalah Adjisdoaibu, Ardhito Pramono, Baskara Putra, Bilal Indrajaya, Bunga Nafisa, Danilla Riyadi, GJLS Entertainment, Iga Massardi, Jebung, Morad, Nehru Rindra, Pamungkas, Sal Priadi, Kunto Aji, dan Konco Kongkow sebagai pengarah musik.
- ALKATERI
Alkateri adalah fenomena di kancah musik Bandung saat ini. Unit alternative pop beranggotakan Fauzan Ghifari (vokal), Reza Zulmi (gitar), Galuh Ilham (gitar), Hadiyan Fazari (bas), Rifqi Maulana (synth), dan Felmy Herdianto (drum) terbilang sebagai rising star yang turut diperkuat dengan album penuh perdana Kontemplasi yang rilis di tahun 2024 lalu. Sampai saat deskripsi ini ditulis, Alkateri tengah menjajal rangkaian tur melewati 13 titik di 11 kota seperti Sukabumi, Semarang, Malang, hingga Bogor.
- AMBON JAZZ ROCK BY BARRY LIKUMAHUWA FEAT. TEDDY ADHITYA, MATTHEW SAYERSZ, PATTON OTLIVIO, AUDREY TAPIHERU
Tahun ini, Barry Likumahuwa kembali dengan suguhan terbarunya! Setelah di edisi tahun lalu tampil dengan konsep Synchronize Sunday Service, tahun ini sang musisi jazz ini mengusung konsep Ambon Jazz Rock yang juga menggaet rekan-rekannya seperti Teddy Adhitya, Matthew Sayersz, Patton Otlivio, dan juga Audrey Tapiheru. Sebuah jaminan akan keseruan yang bisa kamu simak di Synchronize Festival 2025!
- ANDIEN: RETURN TO KINANTI
Kinanti adalah album penuh kedua dari seorang Andien, sebuah album yang saat perilisannya 23 tahun lalu, dicap sebagai album yang ‘terlalu maju bagi zamannya’. Album Kinanti jadi babak baru Andien yang saat itu dikenal sebagai penyanyi jazz belia. Penggarapannya melibatkan nama nama besar yang tidak main-main, sebutlah Indra Lesmana sebagai produser, Aksan Sjuman sebagai co-producer, disusul oleh Redyanto Heru & EQ Puradiredja dari Humania, Melly Goeslaw (menulis lagu “Masih Bebas”), Tohpati, Mian Tiara, hingga Nikita Dompas. Berselang belasan tahun setelah perilisannya, album Kinanti kini menjadi referensi bagi musisi-musisi Indonesia saat ini.
- ANISA BAHAR X JUWITA BAHAR
Kolaborasi Anisa Bahar X Juwita Bahar pedangdut ibu dan anak fenomenal ini siap mengguncang Synchronize Fest untuk pertama kalinya. Nama Anisa Bahar dikenal dengan goyang patah-patah di era 2000an, sedangkan anaknya Juwita Bahar fenomenal melalui lagu “Buka Dikit Jos” yang terkenal karena Goyang Suling a la Caesar (YKS).
- ARUMTALA
Sempat beraksi dalam format duo, kini ArumtaLa dijalankan seorang diri oleh Arini Kumara, pemain kontrabas yang juga merupakan produser dari materi-materi yang telah dirilis oleh ArumtaLa. Terkini, ArumtaLa mempersembahkan single “Orang Jakarta”, sebuah ode untuk Jakarta dengan berbagai dinamika yang muncul di perjalanannya. Mereka mengusung jazz ringan yang lembut, dikemas dengan lirik yang jujur, dewasa, serta membahas hal-hal sehari-hari, bukan seputar cinta saja, tapi lebih kepada daily problems yang dekat dengan kehidupan kita melalui EP Bercerita.
- ASA KUSUMAH
Asa Kusumah aktif sebagai seorang DJ transpuan yang dikenal dengan keahliannya memadukan ragam genre untuk menciptakan pengalaman pesta dansa yang berkesan. Musik, adalah sarana baginya untuk mengungkapkan apa yang tengah ia rasakan. Aksi Asa dan pesta dansanya bisa ditemui di Synchronize Festival 2025.
- ASEP BALON
Berseloroh dari Majalaya, Kabupaten Bandung, Asep Balon punya musik yang kental dengan lirik lirik bermuatan sosial yang dibungkus dengan balutan bahasa Sunda. Salah satu cerita paling mengesankan dari sang musisi hip-hop adalah ketika ia berkesempatan untuk mentas di Nagoya dan Dubai di tahun 2020 dalam rangka memenuhi undangan dari Komunitas Sunda di sana.
- AURA SUMRINGAH
Kota Sukabumi punya Aura Sumringah, sebuah grup orkes pop alternatif yang terbentuk di tahun 2022. Dua buah lagu sudah mereka rilis di berbagai layanan streaming, yaitu “Menggila Di Jalan” (Januari 2024) dan “Cacimo (Cana Cini Mao)” sebagai single terbarunya yang hadir di Mei 2025. Mengutip dari sebuah portal berita, musik Aura Sumringah terinspirasi dari beberapa nama senior di kancah orkes, mulai dari OM PSP sampai ke OM PMR.
- AVHATH & KUNTARI
Kolaborasi Avhath dengan Kuntari adalah kolaborasi tergelap di tahun 2025. Sebuah kombinasi black metal, musik eksperimental, serta tangan dingin produser Lafa Pratomo yang menghasilkan album mini Ephemeral Passage. Keseluruhan materi album tersebut bakal dibawakan secara brutal oleh Avhath dan Kuntari di Synchronize Festival 2025.
- BABON
Babon merupakan grup musik instrumental yang diperkuat oleh Wahyudi Raupp, Rayi Raditia, dan Rori Jiwa Putra. Mengusung warna musik timur tengah, latin, hingga afro funk, Babon sudah punya empat single seperti “Mirage” dan “Cacti Traveler” yang saat ini bisa didengarkan di katalog digital mereka.
- BARASUARA
Barasuara tengah menuai apa yang mereka tanam dengan sepenuh hati. Kesuksesan lagu “Terbuang Dalam Waktu” dari album Jalaran Sadrah (2024) yang menjadi soundtrack dari film Sore: Istri Dari Masa Depan (2025) membawa Barasuara ke level terbarunya, yakni duduk bersama para raja dan ratu soundtrack film di Indonesia, bersama mereka yang punya lagu yang melekat dan sama kuatnya dengan sang film.
- BATDD
Beberapa waktu ke belakang, nama BATDD (Bimbingan Anak Tersiap Di Dunia) kerap menjadi perbincangan. Musik yang eksperimental dengan pakem baroque-pop serta aksi panggung yang nyentrik menjadi dua faktornya. Datang dari Tangerang, BATDD memperkenalkan diri secara utuh melalui album mini Tamasya Dibuka yang dihadirkan pada bulan Maret 2025 lalu.
- BAXLAXBOY X OM LAWAN
Baxlaxboy, sosok rapper asal Cirebon akan berkolaborasi dengan OM Lawan, grup orkes asal Pamulang yang digerakkan oleh 8 personel bertopeng dengan slogan “go young go young“. Aksi heboh keduanya bisa disaksikan secara langsung hanya di Synchronize Festival 2025.
- BELTIGS
Nama baru di kancah musik dalam negeri, namun sejatinya proyek musik ini dijalankan oleh wajah-wajah yang sudah tidak asing lagi di Bandung. Trio Naufal ‘Domon’ Azhari (gitar), Ferdy Destrian (gitar, vokal) dan Brez (bas) hadir dengan pakem musik indie pop dan sudah menelurkan satu album mini, yaitu Preserved Feelings (2024) yang memuat lima lagu seperti “Pelican Cove” dan “Akigawa”.
- BERNADYA
Di tahun 2022 Bernadya mulai bergabung di Juni Records. Di tahun 2024 Bernadya merilis debut album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan menjadi langkah pembuka baginya untuk menapaki karir di Industri musik ke khalayak luas. Melalui debut album ini Bernadya memecahkan dua rekor di Spotify: menjadi album dengan jumlah pemutaran harian terbanyak dan mencapai lebih dari 800 juta stream, dan puncaknya pernah mendapatkan 14 juta monthly listener di spotify.
- BILAL INDRAJAYA
Album mini Dua Dunia yang hadir di bulan Mei lalu menjadi rilisan terkini dari seorang Bilal Indrajaya, berselang dua tahun setelah kemunculan album Nelangsa Pasar Turi (Juni 2023). Solois yang penuh dengan karisma ini siap membawakan materi-materi terbaiknya di Synchronize Festival 2025.
- BIRU BARU
Biru Baru adalah grup alternatif pop asal Tangerang Selatan yang beranggotakan duo Goldan Tambayong dan Talitha Belinda. Tepat di bulan Juli lalu, keduanya menghadirkan album penuh terbarunya, BIRU yang berisikan total delapan lagu. Gelaran tahun ini adalah kali pertama bagi Biru Baru untuk mentas di Synchronize Festival.
- BUJANG ORGEN LAMPUNG
Grup Bujang Orgen Lampung siap seratus persen untuk menggoyang Synchronize Festival 2025! Datang dari Lampung, Bujang Orgen Lampung membawa pengalaman menyaksikan perpaduan pakem musik elektronik dengan format open deck orkes orgen Lampung. Istimewa bukan?
- CENTIL ERA: ASTRID, AURA KASIH, CITRA SCHOLASTIKA, SHANTY, SHE, SINTA DAN JOJO, T2, DUO MAIA, NAYKILLA (MUSIC BY OOMLEO BERKARAOKE)
“Centil Era” adalah istilah yang menggambarkan tren estetika dan gaya ekspresi yang playful, genit, dan penuh warna—sering dikaitkan dengan semangat feminin yang bebas, retro, dan quirky. Tren belakangan mencuat kembali di kalangan anak muda, baik dalam fashion, musik,maupun media sosial, dengan ciri khas penggunaan elemen visual seperti glitter, pita, renda, warna pastel cerah, dan sentuhan 2000-an awal. Synchronize Fest mengangkat manifesto “centil era” melalui sebuah pertunjukan musik bersama ikon-ikon centil lintas generasi Astrid, Aura Kasih, Citra Scholastika, Shanty, She, Sinta Dan Jojo, T2, Duo Maia, Naykilla (Music By Oomleo Berkaraoke).
- CUL DE SAC COLLECTIVE
Cul De Sac Collective merupakan kolektif hip-hop dari Jakarta yang namanya sudah malang melintang mengisi pesta-pesta di ibu kota pada masanya. Sempat tidak terdengar kabarnya dalam beberapa saat, belakangan ini nama Cul De Sac kembali muncul, termasuk yang segera datang di Synchronize Festival 2025!
- DISCUS
Kelompok progressive rock senior, Discus dipastikan hadir di Synchronize Festival 2025! Kiprah grup yang dibentuk oleh musisi Iwan Hasan dan mendiang Anto Praboe ini sudah melalang buana sejak terbentuk di tahun 1996 silam. Dua album mereka, yakni 1st (1999) dan …Tot Licht! (2003) membawa Discus menjajal panggung-panggung lintas negara, mulai dari Amerika Serikat hingga Jerman. Dengan bangga, Synchronize Festival mempersembahkan, Discus!
- DISKORIA ORCHESTRA (ALVIN WITARSA & ALCHESTRA, ANDIEN, AFIFAH YUSUF, BCL, BANDUNG JAZZ ORCHESTRA, DIRA SUGANDI, NEIDA)
Pentas super spesial bakal dibawa oleh Diskoria di Synchronize Festival 2025! Dengan tajuk Diskoria Orchestra, kuartet Merdi Simanjuntak, Rayi Raditia, Pandji Dharma, dan Daiva Prayudi siap beraksi membawakan lagu-lagu andalan mereka dan juga menggandeng kolaboratorkolaborator seperti BCL, Andien, Afifah Yusuf, Dira Sugandi, Neida Aleida, Alchestra, dan juga Bandung Jazz Orchestra. Sebuah suguhan monumental yang tentunya sangat amat sayang untuk dilewatkan!
- D’MASIV
Kuintet pop tanah air, D’MASIV, siap meramaikan Synchronize Festival 2023 dengan lagu- lagu hits mereka yang sudah tidak asing lagi terdengar seperti “Cinta Ini Membunuhku”, “Merindukanmu”, “Sudahi Perih Ini”, “Di Antara Kalian”, hingga “Jangan Menyerah”. Band yang terbentuk sejak 2003 silam ini juga baru merilis album penuh ketujuh mereka, TIME, pada tahun lalu. Sehingga tidak dapat dipungkiri, lagu-lagu hebat dalam album tersebut seperti “Kau yang Tak Pernah Tahu” (Feat. Fariz RM) hingga “Waktu yang Menjawab” akan turut mereka tampilkan.
- DONGKER
Jika memantau aktivitas Dongker dalam beberapa bulan ke belakang, tentu sudah diketahui bahwa Dongker sedang mengerjakan sebuah proyek bersama Jason Ranti dalam tajuk album kolaborasi Jason Ranti: I Don’t Know and I Dongker. Dua lagu sudah mengawali rangkaiannya, yakni “salah display” dan “aku bosan”. Merujuk fakta bahwa Jason Ranti juga menjadi penampil di Synchronize Festival 2025, apakah mereka akan tampil berdua? Kita tunggu saja.
- DR. YEZ
Set musik ekletik yang menabrak pakem funk, soul, dan jazz bersama club, techno, dan disko adalah statement yang menggambarkan set Dr. Yez alias Iman Hilman. Sosok DJ satu ini sudah melanglang buana bersama aksinya.
- DRIZZLY
Nama Drizzly tengah berkelana dari satu panggung ke panggung lainnya dalam beberapa tahun ke belakang. Kuartet dream pop asal Sidoarjo, Jawa Timur ini diperkuat oleh Amanda (vokal), Moza (bas), Faye (gitar), dan Rascillo (drum). Musik yang ceria dan tema-tema tentang kisah cinta remaja menjadi dua sajian utama dari Drizzly yang berhamonisasi dengan padu. Sang kuartet, siap unjuk gigi di Synchronize Festival 2025!
- DUBYOUTH
Kilas balik ke awal tahun 2000, duo Heruwa dan Metzdub bersalaman untuk berjalan bersama dalam sebuah proyek musik elektronik bernama Dubyouth Soundsystem. Menggabungkan beberapa pakem musik seperti reggae, dub, hingga jungle dan hip-hop di dalam lagu-lagunya, sang duo juga kerap menggandeng kolaborator untuk turut serta seperti BAP., Mr. Dymz, dan juga Taiwan MC yang merupakan nama lintas negara. Dua puluh tahunan berselang, Dubyouth Soundsystem hadir di Synchronize Festival 2025!
- EFEK RUMAH KACA
Akan sangat panjang jika kita berbicara mengenai Efek Rumah Kaca, unit indie rock Indonesia yang kini beranggotakan Cholil Mahmud (vokal, gitar), Airil ‘Poppie’ Nur Abadiansyah (vokal, bas), Akbar Bagus Sudibyo (drum), dan Reza Ryan (gitar, kibor) ini. Secara garis besar, Efek Rumah Kaca punya peranan yang penting di kancah musik Indonesia, dengan lagu-lagu yang sarat akan muatan politik dan isu-isu sosial yang terjadi di Indonesia. Lagu-lagu yang hadir di empat album penuhnya, yakni Efek Rumah Kaca (2007), Kamar Gelap (2008), Sinestesia (2015), dan Rimpang (2023). Efek Rumah Kaca, akan hadir di Synchronize Festival 2025.
- ELVY SUKAESIH X TOKYO SKA PARADISE ORCHESTRA
Ratu dangdut Elvy Sukaesih bukan hanya sekedar legenda di Indonesia, tapi juga jadi wajah dangdut yang mendunia! Sejak pertengahan ’80-an, Umi Elvy berhasil menggebrak Jepang dengan tampil di berbagai panggung, rekaman, bahkan jadi cover majalah musik ternama Jepang, Music Magazine. Ini jadi salah satu momen penting yang membawa musik dangdut ke pentas dunia. Pada tahun 1996, Elvy Sukaesih juga pernah melakukan gebrakan kolaborasi bersama grup musik ska-jazz legendaris Jepang, Tokyo Ska Paradise Orchestra. Pertunjukan ini akan menjadi laga tandang bagi Tokyo Ska Paradise Orchestra di Indonesia, sekaligus menjadi momen bersejarah atas kolaborasi lintas genre dan lintas negara.
- FAILTRYLAGI
adalah proyek musik independen sekaligus produser asal Indonesia yang berdomisili di Singapura. Proyek musik Failtrylagi mengusung warna alternatif-pop dengan sentuhan lo-fi dan nuansa eksperimental. Namun dirinya kerap aktif di kancah DJ dengan seleksi musik UK Garage. Failtrylagi akan tampil di Oleng Upuk dan siap meramaikan lantai dansa Synchronize Fest 2025.
- .FEAST
Veteran penampil Synchronize Fest ini siap kembali menggempur penampilan terbaiknya tahun 2025. Quartet .Feast yang beranggotakan Baskara Putra, Awan Fikriawan, Adnan SP, dan Dicky Renanda baru saja merilis album penuh ketiga mereka yang bertajuk Membangun & Menghancurkan. Album ini rilis pada 2024 yang menghantarkan mereka kembali menjadi puncak tangga lagu digital melalui “Tarot”, “Nina”, dan “O, Tuan”. Kehadiran mereka di Synchronize Fest 2025 akan didominasi dengan album tersebut.
- FEBY PUTRI
Bicara Feby Putri berarti berbicara mengenai karya-karya di diskografinya yang impresif. Bagaimana tidak, jika diambil dari rentang waktu 2022 sampai 2024, sang solois menghadirkan dua album penuh dan satu album mini, yakni Riuh (2022), 2016 (2023), dan Hitam Putih (2024). Judul-judul barusan, belum termasuk single-single yang ia rilis di rentang waktu tersebut. Paling anyar, Feby Putri terlibat sebagai kolaborator di lagu “No Where” milik Loco, seorang rapper asal Korea Selatan. Dari cerita-cerita tersebut, tidak salah kami menuliskan kata ‘impresif’ di awal paragraf.
- FEEL KOPLO
Feel Koplo memulai karir bermusiknya melalui panggung XYZ di Synchronize Fest, setelah itu kiprahnya semakin meroket dan merajai panggung-panggung akbar di festival se-Indonesia. Tidak hanya menjadi DJ, Feel Koplo juga melebarkan sayap berkaryanya dengan merilis mini album A Culture A6. Kini di tahun 2025, Feel Koplo akan napak tilas ke rumah tempat mereka mengawali karirnya, yaitu panggung XYZ di Synchronize Fest 2025.
- FEVER SOUNDSYSTEM
Membawakan lagu-lagu lawas dari era 50-an hingga 70-an di lantai dansa adalah karakteristik Fever Soundsystem. Tentu, ‘nostalgia’ menjadi kata yang lekat kala turut serta bergoyang di set Fever Soundsystem saat warna-warni musik future soul, R&B, hingga latin dimainkan.
- FINAL ATTACK
Sudah dua dekade lebih Final Attack berkiprah di scene hardcore Indonesia. Sebuah perjalanan yang tentu bisa dibanggakan oleh mereka, diwarnai dengan rilisan-rilisan penting seperti Legitimate Threat (2008) serta teranyar Subtle Nods (2023), berbagi panggung dengan namanama mancanegara macam Shai Hulud dan Turnstile, dan tentu saja teman-teman baik yang mampir di perjalanannya. Siap menyaksikan Final Attack di Synchronize Festival 2025?
- GIVE IT TO ME HARDER (OSCHIE & SIHK)
Kolektif DJ elektronik musik Give It To Me Harder akan tampil perdana di Synchronize Fest. Mereka terbilang aktif dalam pergerakan musik hard techno, hardstyle and hardcore di Jakarta. Penampilan mereka akan menjadi salah satu yang paling dinantikan di Oleng Upuk Synchronize Fest, yang merupakan panggung khusus penampil DJ.
- GLEDEG
Tentu tidak asing jika kita menyebut nama Oza Rangkuti, Mahesa ‘Wancoy’ Yuwanda, Patra Gumala, dan Aduy Kicuy, nama-nama yang terkenal di kancah komedi Indonesia. Di tahun 2024, keempatnya sepakat untuk membuat sebuah band hardcore punk bernama Gledeg. Album penuh perdana Soundtrack Film Action dirilis pada bulan Mei lalu yang berisi dua belas lagu seperti “Pasukan Capek (Jakarta)” dan “Ayah Genit”. Lagu-lagu kencang berdurasi singkat yang dipadukan dengan humor khas Wancoy bakal dibawa oleh Gledeg di Synchronize Festival 2025!
- GURUH GIPSY (GURUH SUKARNO PUTRA, KEENAN NASUTION, ABADI SOESMAN, BUBI SUTOMO, ANDY /RIF, IRANG ARKAD, KARISK, DARYL NASUTION, BIKO NASUTION, KOMPIANG RAKA, GAMELAN SARASWATI, HARRY MURTI)
Album Guruh Gipsy yang rilis tahun 1977 ini merupakan pernyataan artistik yang menantang dominasi musik Barat kala itu, dengan memadukan harmonisasi modern dan kekayaan tradisional Indonesia. Musiknya hadir sebagai perpaduan progresif antara rock modern dengan nuansa Bali, menghasilkan komposisi kompleks yang kaya akan nilai budaya sekaligus kritik sosial. Proyek visioner ini digarap oleh Guruh Soekarnoputra bersama band Gipsy, yang beranggotakan Keenan Nasution, Chrisye, Roni Harahap, Oding Nasution, dan Abadi Soesman. Tercetuslah “Guruh Gipsy” sebagai nama band. Synchronize Fest 2025 akan menjadi momentum bersejarah: untuk pertama kalinya, karya Guruh Gipsy akan bergema di atas panggung, ditemani para kolaborator bertalenta dari tanah air!
- HADDAD ALWI & OPICK
Haddad Alwi dan Opick adalah dua nama besar di musik religi di Indonesia. Keduanya punya peranan penting dalam melahirkan lagu-lagu religi seperti “Rindu Muhammadku” dan “Siapa Yang Cinta Nabinya” (dinyanyikan oleh Haddad Alwi) serta “Tombo Ati” dan “Ramadhan Tiba” (dinyanyikan oleh Opick). Panggung Synchronize Festival 2025 akan menjadi ajang di mana keduanya berkolaborasi. Penasaran?
- HARUM MANIS
Harum Manis adalah sensasi terkini di generasi muda yang tengah menggandrungi musik-musik dalam negeri. Proyek musik dari seorang Sulthon Kamil ini telah menelurkan album penuh perdana Hentikan Pernikahan Ini yang dirilis pada Februari 2024. Beberapa tembang di dalamnya seperti “Tubuh Yang Padam Tersulut”, “Bangkit Usai Pesta”, serta “Seumur Hidup Kan Ku Habiskan”.
- HINDIA
Hindia membuka tahun 2025 dengan impresif. Sebuah mixtape berjudul Doves, ’25 on Blank Canvas ia rilis di bulan Februari. Total 16 lagu ada di mixtape tersebut, termasuk satu lagu yang berkolaborasi dengan White Chorus. Tidak berhenti di situ, karena setelahnya ia langsung menggelar showcase di Bali, Jakarta, dan juga Jogja. Jelas, aksi Hindia menjadi salah satu yang pantang untuk terlewat di Synchronize Festival 2025.
- HIVI!
Tahun 2025 menjadi babak baru bagi HIVI!. Kini, mereka berjalan bersama sosok vokalis baru, Keisha Cinantya yang resmi menemani Febrian Nindyo (gitar, vokal) dan Ilham Aditama (vokal). Meski belum ada rilisan baru yang menghiasi katalog musik mereka dalam beberapa saat terakhir, namun nama HIVI! tetap dinanti oleh pendengarnya.
- HURU HARA BY PREACHJA
Set Huru Hara dari Preachja bakal ambil peran di Synchronize Festival 2025. Di sepanjang tahun ini, Preachja tengah menjajal pesta-pesta di lintas kota seperti Jogja, Bandung, hingga ke Lampung. Tentu set Huru Hara akan jadi jauh lebih spesial jika dihidangkan di festival.
- IDGITAF NGAMEN SORE-SORE
Brigitta Sriulina Sembiring Meliala, atau lebih dikenal sebagai Idgitaf, memulai karier bermusiknya pada 2020 melalui single bertajuk “Hal Indah Butuh Waktu untuk Datang” yang dilanjut oleh album pendek Semoga Sembuh (2022) dan album Mengudara (2023). Penampilan Idgitaf di Synchronize Fest akan spesial dan tidak seperti biasanya, karena ia akan tampil merespon area F&B Synchronize Fest dengan konsep lebih intimate dan penuh kejutan yang melibatkan fans dan penontonnya untuk lebih dekat dengannya.
- INDRA7 FEAT. DIGUN
Indra Asikin Isa atau yang juga dikenal dengan nama Indra7 adalah seorang DJ dan produser yang kiprahnya sudah tidak perlu diragukan lagi di kancah musik elektronik di Indonesia. Di Synchronize Festival 2025, Indra7 bakal berkolaborasi dengan Digun untuk meluluhlantakkan lantai dansa panggung Oleng Upuk.
- IRAMA NUSANTARA
Sebuah peran besar dimainkan oleh Irama Nusantara di Indonesia. Mereka melestarikan dan melakukan pengarsipan dari musik-musik Indonesia era 1920 hingga awal tahun 2000. Keseluruhannya, tertata rapi di situs Irama Nusantara yang bisa diakses secara mudah. Bisa dibilang, bahwa Irama Nusantara adalah garda terdepan dari pengarsipan musik populer Indonesia.
- IRON VOLTAGE
Unit crossover thrash metal/hardcore asal Bandung, Iron Voltage kembali lagi di Synchronize Festival 2025! Kilas balik ke beberapa tahun lalu, album Devastation yang merangkum sepuluh nomor adalah perkenalan mereka secara utuh di kancah musik Indonesia, juga spesifik di kancah musik keras. Materi teranyar Iron Voltage adalah “Forsaken Reign” yang dirilis dalam format digital dan juga dalam format video musiknya.
- JAKARTA MOVIN & RAPOT PRESENT PUTAR KEMBALI: OST. FILM INDONESIA
Setelah mendapatkan respon yang sangat amat positif di tahun lalu, unit podcast RAPOT yang beranggotakan Reza Chandika, Ankatama, Radhini, dan Nastasha Abigail kembali di tahun ini dengan penampilan spesial, yakni membawakan soundtrack-soundtrack penting dari film-film Indonesia bersama Jakarta Movin! Tentu mereka tidak hanya berempat saja, karena deretan bintang tamu dipastikan ikut memeriahkan penampilan RAPOT!
- JAMRUD
Bukan sekali dua kali Jamrud menjajal panggung Synchronize Festival. Tahun ini menjadi tahun kesekian bagi mereka untuk turut serta memeriahkan gelaran. Dikenal luas dengan tembangtembang legendaris macam “Pelangi Di Matamu”, “Surti Tejo”, serta “Ningrat”, 2025 adalah tahun di mana Jamrud resmi menginjak usia ke-30, sebuah perjalanan yang monumental bagi Jamrud.
- JASON RANTI
Jason Ranti, akrab disapa Jeje, adalah penyanyi-penulis lagu (singer-songwriter) asal Indonesia yang dikenal dengan lirik satir, jujur, dan penuh humor khas. Ia mulai dikenal luas setelah merilis album debutnya Akibat Pergaulan Blues (2017), yang memperlihatkan gaya musik folk sederhana namun sarat makna. Baru-baru ini Jason Ranti merilis album kolaborasi bersama Dongker yang bertajuk Jason Ranti: I Don’t Know and I Dongker.
- JATIWANGI ART FACTORY
Kolektif seni Jatiwangi Art Factory akan membuka gelaran Synchronize Festival 2025 di hari Jumat, 3 Oktober mendatang. Mereka siap memboyong rombongan Jatiwangi – Majalengka untuk merespon area venue Synchronize Fest dengan suguhan pertunjukan seni musik dan tari, serta kerajinan genteng khas Jatiwangi. Tentu menjadi pertunjukan yang wajib disaksikan!
- JKT48
Gerombolan idol group JKT48 juga menjadi salah satu dari deretan penampil di Synchronize Festival 2025. Baru-baru ini, mereka sempat berkolaborasi dengan Bernadya di lagu “Percik Kecil” dan juga sebuah lagu yang kembali memuat kerjasama dengan trio produser Laleilmanino di “Raja Hati”.
- K3BI
Sejak tahun 2012, K3BI sudah memulai kiprahnya sebagai seorang rapper. Hip hop dan R&B mengalir di darahnya, menghasilkan ragam judul seperti album Pionir (2024) serta lagu terbaru “Arah timur” yang dirilis pada Juli lalu bersama label rekaman Krazy Brazy Records.
- KANGEN BAND
Mungkin saja infonya terlewat, tapi selama rentang waktu dari 2024 hingga 2025, Kangen Band sedang dalam fase produktifnya yang dibuktikan dengan perilisan enam lagu barunya. Beberapa judulnya adalah “Masa Laluku” (Januari 2024), “Ku Ikhlaskan Dirimu” (April 2024), serta “Cepat Pulang” yang baru saja rilis di bulan Mei lalu. Di Synchronize Festival 2025, bisa saja Kangen Band menyelipkan materi-materi baru tersebut di antara lagu-lagu populernya.
- KASIMYN
Warna hardcore techno melekat erat di Kasimyn, sosok produser serta selektor yang juga dikenal bersama proyek musik Gabber Modus Operandi (GMO). Lebih jauh, Kasimyn juga dekat dengan musik tradisi dan kontemporer yang kerap ia oplos menjadi sesuatu yang, mungkin saja belum pernah terpikirkan sebelumnya.
- KELOMPOK PENERBANG ROKET
Beberapa waktu lalu, Kelompok Penerbang Roket (KPR) baru saja merayakan satu dekade album perdana mereka, Teriakan Bocah. Satu dekade berselang, John Paul Patton, Rey Marshall, dan I Gusti Viki Vikranta masih solid menerjang para Pencarter Roket dengan musiknya, termasuk rilisan terkini KPR, album KOMA yang rilis di bulan November lalu. KPR siap bersenang-senang dengan roketnya di Synchronize Festival 2025!
- KENYA
Kenya adalah unit hardcore asal Denpasar, Bali, yang terbentuk pada 26 Juni 2022 oleh Gungwah (vokal), Bagus (gitar), Gung Yoga (bass), dan Arya (drum), berakar dari komunitas 0361xCrew. Mereka dikenal dengan musik yang agresif dan lirik yang menyuarakan keresahan sosial, seperti dalam single “No Justice” yang menyoroti dinamika kota Denpasar. Setelah merilis EP debut Bleed To Prove pada Mei 2023 melalui Skullism Records, Kenya aktif tampil di berbagai kota di Indonesia dan akan menjadi band Indonesia pertama yang tampil di Outbreak Fest 2025 di Inggris, salah satu festival hardcore paling bergengsi di dunia.
- KICUY ADUY DAN BENANG KENUR
Selain dikenal sebagai seorang stand up comedian dan personel band Gledeg, Kicuy Aduy juga punya proyek musik lainnya bersama grup gambang kromong Benang Kenur, menghidangkan komedi musikal dengan perpaduan iringan orkestra gambang kromong yang menjadi sajian utamanya. Synchronize Festival 2025 mempersembahkan, Kicuy Aduy & Benang Kenur!
- KODDIM SOUND
Koddim Sound adalah trio AK47, Deejay Gantung, dan Risto. Tiga nama yang familiar dikenal sebagai gerombolan yang membawakan seleksi lagu-lagu reggae dan dub di set mereka. Bersama deretan DJ dan selektor lainnya, aksi Koddim Sound bisa dijumpai di area panggung Oleng Upuk di Synchronize Festival 2025.
- KUNTO AJI X YOGYAKARTA HADROH CLAN
Kunto Aji, musisi asal Yogyakarta yang dikenal dengan lagu-lagu reflektif seperti “Rehat” dan “Sulung”, akan berkolaborasi dengan Yogyakarta Hadroh Clan (YKHC) di panggung Synchronize Fest 2025. Sebelumnya, mereka telah tampil bersama dalam acara “Kajian Obrolan dan Lagu” (KOLAG) di Masjid Jogokariyan pada 9 Maret 2025, di mana Kunto Aji membawakan selawat dengan penuh penghayatan, menciptakan suasana syahdu yang memukau jamaah yang hadir. Kolaborasi ini menampilkan perpaduan unik antara musik pop dan tradisi hadroh, memperlihatkan eksplorasi musikal Kunto Aji yang melampaui genre pop dan jazz yang biasa ia bawakan.
- LAMUNAI MUSIC SERVICE
LMS alias Lamunai Music Service merupakan kolektif DJ yang berangkat dari sebuah label rekaman dan toko musik Lamunai Records dan La-La Records. Kolektif ini turut berpartisipasi dalam kelompok nama-nama yang bakal memeriahkan lantai dansa Synchronize Festival 2025.
- LETTO
Mungkin, mungkin saja, penampilan Letto di Synchronize Festival 2025 bakal menjadi kali pertama bagi banyak orang untuk menyaksikan mereka secara langsung. Sang pemilik tembangtembang nostalgia seperti “Ruang Rindu”, “Sebelum Cahaya”, serta “Sandaran Hati” ini siap mengajak semua penontonnya bernyanyi saat beraksi di festival nanti.
- LOMBA SIHIR: OBROLAN JAM 3 PAGI SHOW
Album penuh kedua Lomba Sihir, Obrolan Jam 3 Pagi bakal dipentaskan secara spesial di Synchronize Festival 2025. Album yang melahirkan judul-judul seperti “Ribuan Memori”, “Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk”, hingga “Andai Saja” ini merupakan babak baru bagi kuintet Baskara Putra, Enrico Octaviano, Natasha Udu, Rayhan Noor, dan Tristan Juliano, sebuah lanjutan kisah dari kelimanya sebagai sebuah grup musik. Pentas spesial dari Lomba Sihir ini harus masuk ke daftar penampilan yang mesti disaksikan di Synchronize Festival 2025!
- LOVE AS PUNISHMENT
Dua sahabat Arick Ahong dan Ais Marciano tengah menggarap sebuah proyek baru yang mereka beri nama Love As Punishment. Tidak butuh waktu lama bagi keduanya untuk langsung melepas sebuah album mini berjudul Play The Hits yang merupakan tribut mereka untuk band-band idola yang juga merupakan kawan-kawan mereka seperti Texpack, Kinder Bloomen, Rub of Rub, Ministry Of, dan Subsonic Eye. Love As Punishment juga langsung merancang rangkaian radio tour di beberapa kota.
- MAFT SAI
Maft Sai adalah seorang DJ asal Bangkok yang juga merupakan founder dari label rekaman dan toko musik Zudrangma Records. Ia diboyong langsung dari Bangkok untuk turut serta memainkan pilihan-pilihan musiknya di lantai dansa Synchronize Festival 2025.
- MALIQ & D’ESSENTIALS
Sang mesin pop Indonesia dengan jadwal panggung yang titik di tiap bulannya lebih banyak dari jumlah harinya. Produktivitas mereka di panggung-panggung lintas kota ragam skala berjalan lurus dengan materi baru di tiap tahun. Terkini, MALIQ & D’Essentials melepas dua lagu baru di tahun ini, yakni “Dekat” dan “Jalan Pulang” serta membawakan kembali tembang lawas “Kumpul Bocah” yang menjadi soundtrack film animasi Jumbo.
- MINISTRY OF
Album Reverie jadi ajang perkenalan Ministry Of secara penuh di kancah musik Indonesia. Empat kepala dari Jakarta yang sepakat memainkan musik indie rock ini terbentuk di tahun 2021 lalu, secara konsisten merilis single-single di tiap tahunnya hingga akhirnya menyuguhkan Reverie yang merangkum total sepuluh lagu. Synchronize Festival 2025 adalah ajang perdana bagi Ministry Of untuk menjajal gelaran festival ini.
- MORAD
Morad adalah solois asal Jakarta yang hingga saat ini sudah mempunyai satu album penuh dan satu album mini, yakni About A Woman (2022) dan The Fool (2024). Dalam judul yang terakhir disebut, Morad menyanyikan lagu-lagu di dalamnya dengan balutan warna country, jazz, hingga folk. Tema utamanya sendiri berputar di romansa dan introspeksi diri.
- MORFEM
Slogan “Morfem Datang Semua Senang” jelas sudah teruji klinis. Sejak suara drum dihentak dan distorsi gitar yang menyeruak, kerumunan yang berada di depan panggung dipastikan bakal meliar hingga akhir durasi pertunjukan. Jimi Multhazam, Pandu Fuzztoni, Yusak Anugerah, dan Freddie Warnerin adalah empat nama yang menjadi penanggung jawab akan keliaran tersebut. Sebuah jaminan akan pertukaran peluh keringat dan moshpit yang menyenangkan bin gawat.
- MR DYMZ & OMEMI
Mr. Dymz alias Adymas Haryo adalah seorang produser yang juga dikenal sebagai seorang skateboarder yang aktif di kancah musik elektronik. Proyek musiknya bisa ditemukan bertebaran di internet, termasuk salah satunya adalah sebuah kompilasi bertajuk Mr. Dymz & Friends – Second Wave Compilation yang menyatukan musisi dan produser lintas generasi. Di Synchronize Festival 2025, Mr. Dymz akan berkolaborasi dengan Omemi.
- MTAD
Menggambarkan musik MTAD berarti menggabungkan pakem punk dan elektronik, menyerempet industrial hingga metal yang diramu sedemikian rupa hingga menghasilkan karyakarya yang hadir sejak tahun 2008. MTAD, adalah grup cyberpunk dari Solo yang album teranyarnya muncul di tahun 2024 lalu, bertajuk Dekade Pembangkangan yang rilis di bawah payung Restinghell Records, Prodigal Records, dan Dugtrax Records.
- MUSIK DARI RANGGA & CINTA (ANDIEN, BILAL INDRAJAYA, HINDIA, SAL PRIADI, RARA SUDIRMAN, LEYA PRINCY, EL PUTRA SARIRA, JASMINE NADYA, KYANDRA SEMBEL, KATYANA MAWIRA, DANIELLA TUMIWA, RAFI SUDIRMAN)
Setelah kesuksesan kolaborasi Synchronize Fest dengan Miles Film di tahun 2023 melalui pertunjukan Konser Petualangan Sherina, di tahun 2025 akan hadir kembali dengan sebuah pertunjukan “Musik Dari Rangga & Cinta”. Rangga & Cinta merupakan film lanjutan perjalanan percintaan Rangga & Cinta dari IP film Ada Apa Dengan Cinta?. pertunjukan ini akan istimewa dengan menghadirkan cast film Rangga & Cinta yaitu Leya Princy, El Putra Sarira, Jasmine Nadya, Kyandra Sembel, Katyana Mawira, Daniella Tumiwa, Rafi Sudirman, serta penyanyi Andien, Bilal Indrajaya, Hindia, Sal Priadi, Rara Sudirman,
- NADA SERODJA
Nada Serodja adalah duo DJ Jeanneta Sanfadelia dan Nadja Seinda yang sudah berteman lama. Keduanya kerap menghadirkan set yang danceable serta vibes yang riang gembira. Datangi set mereka di Synchronize Festival 2025!
- NASIDA RIA & MOTHER BANK
Jika kalian pernah membayangkan bagaimana jadinya jika Nasida Ria berkolaborasi dengan Mother Bank, maka Synchronize Festival 2025 punya jawabannya! Kolaborasi antara gerombolan “Ibu-Ibu” lintas kota ini bakal menghadirkan penampilan yang akan jadi bahan pembicaraan selama beberapa waktu ke depan!
- NDX AKA
NDX A.K.A adalah duo musik asal Imogiri, Bantul, Yogyakarta, yang dibentuk pada 11 September 2011 oleh Yonanda Frisna Damara (Nanda) dan Fajar Ari. Mengusung genre dangdut hip hop dengan lirik berbahasa Jawa, mereka dikenal melalui lagu-lagu bertema cinta dan kegalauan seperti “Ditinggal Rabi”, “Terminal Giwangan”, dan “Tewas Tertimbun Masa Lalu”.
- NEGATIFA
Singkat, padat, dan tepat. Tiga kata tersebut bisa menggambarkan aksi Negatifa saat menghajar panggung. Album perdana unit ultraviolence asal Jakarta ini hanya berdurasi 10 menit 20 detik, namun ada jaminan keseruan yang jelas-jelas menyenangkan jika menyaksikan Negatifa secara langsung.
- NIDJI
Satu tahun terakhir, Nidji memasuki babak baru di perjalanan bermusiknya. Mereka merilis album penuh keenam, Manifestasi Hati yang merupakan album pertama Nidji bersama Muhammad Yusuf Nur Ubay, sang vokalis baru. Terkini, Nidji kembali bertemu kembali dengan hal yang sudah bisa mereka lakukan yaitu mengisi soundtrack sebuah film. Kali ini jadi semakin spesial, karena lagu “Teman Sejati” didapuk menjadi soundtrack film animasi Malaysia berjudul Ejen Ali the Movie 2.
- NORRM RADIO
Norrm adalah kanal radio daring kebanggaan Bandung yang baru saja merayakan 1000 episode. Sebuah perjalanan panjang yang ditempuh oleh kolektif lintas disiplin ini, bagaimana mereka bisa konsisten untuk tetap mengudara dan bahkan belakangan melebarkan sayapnya dengan membuka sebuah bar bernama Norrm Radiobar.
- OLSAM
Gang Damai di Pancoran Mas Depok menjadi saksi terbentuknya Olsam, sekumpulan pemuda yang kerap berkumpul di area tersebut memutuskan untuk membuat sebuah grup orkes yang namanya diambil dari kependekan ‘Orkes Oli Samping’. Album perdana Olsam, Irama Dari Gang, terbit di bulan Maret 2025, disusul oleh rangkaian tur yang punya konsep unik, yakni menyambangi 11 Kecamatan di Kota Depok.
- OM KACAU BALAU
OM Kacau Balau, unit orkes dangdut kontemporer kebanggaan warga Klaten siap menyapa Synchronize Festival 2025. Warna musik orkes OM Kacau Balau terbilang unik, karena merekamemadukan pakem tersebut dengan sentuhan rock dan punk, tergambar melalui album perdananya, Party Akhir Jaman yang rilis di April lalu.
- OM KPR
Di usianya yang tak lagi muda, Kapur yang merupakan pemain gendang di OM PMR tetap produktif dalam berkarya. Kali ini tampil dengan nama panggung OM KPR dengan musik orkes nyeleneh dan menghibur, siap memantik goyang di panggung Getarrr.
- OM PMS (SEMUA AKAN ORKES PADA WAKTUNYA)
OM PMS mendeskripsikan diri sebagai satu-satunya orkes Melayu yang beranggotakan tantetante dan satu om-om dari Jakarta. Nama mereka sendiri adalah singkatan dari Orkes Melayu Perempuan Modal Syukur. Setelah sempat merilis beberapa single seperti “Judol-Judolan” dan “Selamat Lebaran”, kini OM PMS mempunyai album mini PMS yang merangkum materi terbaru seperti “Abang Adek” dan “Makan Rame-Rame”.
- OMPLR
Menyebut diri sebagai “New Wave Orkes Kanuragan”, OM PLR berdendang penuh gaya dari Jakarta sejak tahun 2016. Album perdana OM PLR, Babad Tanah Urban hadir di bulan Juli 2025 lalu, yang mana nantinya juga dirilis dalam format fisik bersama label rekaman asal Jerman, Fikkus Records.
- ORKES NAKAL
Orkes Nakal turut ambil bagian dari rombongan Orkes yang hadir di Synchronize Festival 2025. Sebuah nama Orkes yang cenderung asing, namun ternyata diperkuat nama-nama familiar seperti Mahesa Yuwanda “Wancoy”, Danang “Unbound” Prihantoro, Aliyusuf “Jojo’, Galuh Damarjati, dan Endri Kusumo. Dua lagu Orkes Nakal bisa didengarkan di layanan streaming musik, dua lagu berjudul “Berantem Aja” dan “KANSAS (Kami Anak Nakal Suatu Saat Akan Sadar)”.
- ORKES NUNUNG CS
Orkes Nunung CS terbilang sebagai grup orkes senior di Indonesia. Hampir dua dekade mereka bermusik bersama, melalui ragam dinamika yang membuat mereka tetap eksis sampai hari ini. Dua nama spesifik disepakati oleh personel Orkes Nunung CS sebagai sumber inspirasi, yakni trio Warkop dan juga Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks. Rilisan terbaru mereka adalah single “Firdaus” yang melibatkan Sahil Mulachela sebagai kolaborator, dirilis bersama Kobra Records.
- ORKES PENSIL ALIS
OPA alias Orkes Pensil Alis adalah grup musik humor yang berasal dari Yogyakarta. Dua personel mereka, Hifdzi Khoir dan Mukti Entut terkenal di kancah komedi Indonesia. Baru-baru ini, lagu milik OPA seperti “Feromon”, “Kipas Angin Kesedot Sampah”, dan “Tanya Jawab” menjadi soundtrack untuk film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu.
- ORKES PJM
Orkes PJM alias Pecinta Jagung Manis punya album penuh perdana berjudul Sabar Tidak Ada Batasnya yang siap diperkenalkan di Synchronize Festival 2025. Album tersebut punya sebelas lagu, termasuk “Doa Dan Usaha” dan “Bersyukur” yang menjadi jagoan Orkes PJM. Di bulan Juli lalu, Orkes PJM melepas single terbaru “Kini, Esok Dan Nanti” yang memuat cerita seputar perjalanan cinta lintas waktu.
- ORKES SHAGGYDOG
Apa jadinya jika Shaggydog tampil dalam format orkes? Orkes Shaggydog adalah jawabannya! Eksklusif di Synchronize Festival 2025, Shaggydog mempresentasikan lagu-lagu andalannya dengan format yang mungkin belum pernah terbayangkan sebelumnya, yakni berupa format orkes.
- OTW ONAR FEST (ABIM, AREYOUSTILLLIFE, AYUB JONN, LAZE, & SHOTGUNDRE with ARDY MINAJ, FURY+, ISSEYSAN, PIERRE LYNX, QUEST*, RISKI INRAHIM, SOUTHBE, TSABAT, VANDER)
2025 jadi tahun di mana Onar memutuskan untuk bangun dari tidurnya. Kolektif hip-hop legenda Jakarta Selatan yang diprakarsai oleh Abim, Areyoustilllife, Ayub Jonn, Laze, & Shotgundre ini bakal membawa deretan kawannya, yaitu Ardy Minaj, Fury+, Isseysan, Pierre Lynx, Quest*, Riski Inrahim, Southbe, Tsabat, dan Vander yang dipastikan menjadi bahan perbincangan selama beberapa waktu ke depan.
- PADI REBORN
Padi Reborn adalah band pop rock asal Surabaya yang dibentuk pada 8 April 1997 oleh lima mahasiswa Universitas Airlangga: Fadly (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bass), dan Yoyo (drum). Awalnya bernama Soda, mereka kemudian mengganti nama menjadi Padi, terinspirasi dari filosofi padi yang semakin berisi semakin merunduk . Debut mereka dimulai dengan lagu “Sobat” dalam kompilasi Indie Ten (1998), diikuti oleh album Lain Dunia (1999) yang sukses besar. Album Sesuatu Yang Tertunda (2001) terjual sekitar 1,8 juta kopi, menjadikan mereka salah satu band terpopuler di Indonesia . Setelah vakum selama tujuh tahun, mereka kembali pada 2018 dengan nama Padi Reborn, membawa semangat baru tanpa kehilangan identitas musikal mereka.
- PAK CHANDRA & PAK COKI
Penampilan selektor musik Pak Chandra atau yang kerap kali kita kenal dengan nama panggung Hatcatfonz kali ini akan tampil berdua dengan JP Patton alias Coki vokalis Kelompok Penerbang Roket sekaligus drummer dari grup musik Ali. Keduanya akan tampil di Oleng Upuk memutarkan seleksi musik terbaiknya.
- PAMUNGKAS & STRINGS ENSEMBLE: BALADA PAMUNGKAS
Penampilan Pamungkas sang pemilik tembang “Kenangan Manis” dan “To The Bone” ini tidak hanya akan menjadi penampilan yang biasa-biasa saja, karena sang solois bakal tampil dengan sebuah konsep bertajuk Pamungkas & Strings Ensemble. Perpaduan lagu-lagu hit Pamungkas dengan megahnya iringan strings akan menjadi sajian utama yang dipersembahkan oleh Pamungkas. Tentu menjadi pertunjukan istimewa yang wajib disaksikan
- PARADE HUJAN
Parade Hujan adalah cerita kolaborasi Istiqamah Djamad (Pusakata) dengan Payung Teduh yang kini sudah melahirkan tiga karya bersama, yakni “Datang”, “Maka Diturunkanlah Hujan (feat. Adrian Yunan)”, dan “Kehadiran (feat. Monita Tahalea)”. Sedikit kilas balik, ajang reuni dari Pusakata dengan Payung Teduh terjadi di Synchronize Festival 2022 lalu. Kini di tahun 2025, mereka siap kembali menyapa pendengarnya di gelaran Synchronize Festival.
- PASANGAN BARU
Duo selektor vinyl Pasangan Baru yang sebenarnya tidak baru dalam berpasangan ini adalah Dimas Ario dan Nastasha Abigail. Dimas Ario sendiri merupakan pegiat musik tanah air, serta Nastasha Abigail adalah salah satu personil RAPOT. Keduanya siap meramaikan panggung Oleng Upuk dengan memutarkan seleksi vinyl romantika si Synchronize Fest.
- PASUKAN HURA HURA
Pasukan Hura Hura termasuk dalam gerbong rombongan orkes di Synchronize Festival 2025. Melabeli diri sebagai orkes musik jadul, Pasukan Hura Hura kerap tampil dengan busana jadul sebagai pelengkap pertunjukan.
- PATS ANGELS
Bicara urusan pesta di Synchronize Festival 2025, salah satu nama yang bakal bertanggung jawab di sana adalah PATS (Party at The South), kolektif musik Jakarta Selatan yang namanya kerap muncul di pesta-pesta di Ibu Kota. PATS bersama rombongannya sudah siap 100% untuk memeriahkan lantai dansa!
- PEACH
Peach merupakan kuartet hardcore asal Medan yang diperkuat oleh Aca (vokal), Maddie (gitar), Sate (bas), dan Leslie (drum). Album penuh perdana Peach, Fire Walk With Me baru saja rilis di bulan Juli lalu bersama label rekaman sekota Madefaka Records, sebuah rilisan terkini dari Peach setelah sebelumnya melepas album mini Nisha (2023).
- PEE WEE GASKINS & FRIENDS
Konsep spesial bertajuk Pee Wee Gaskins and Friends akan dibawa oleh kawan-kawan seperti Awan ‘.Feast’, Alvendi ‘Crushing Grief’, Delpi ‘Dongker’, Juwita Pohan, Prabu ‘Saturday Night Karaoke, Ican ‘Colorcode’, dan masih banyak lagi. Di Synchronize Festival 2025, mereka akan menyanyikan lagu-lagu istimewa milik Pee Wee Gaskins.
- PERUNGGU
Bisa dipastikan bahwa Perunggu bakal membawakan materi-materi di album terbaru mereka, Dalam Dinamika yang rilis di penghujung Agustus lalu. Hadirnya album tersebut menyusul kehadiran album perdana Perunggu yang monumental, Memorandum, berselang tiga tahun setelah perilisannya. Sudah tidak sabar menyaksikan Perunggu di Synchronize Festival 2025? Sama!
- POLKA WARS FEAT. ALAHAD
Salah satu nama yang tentu akan sangat dinanti penampilannya di Synchronize Festival 2025. Sudah cukup lama sejak Polka Wars mentas, dan menjadi lebih spesial karena nantinya mereka akan ditemani oleh Alahad, proyek musik dari Billy Saleh yang dulunya sempat memperkuat Polka Wars bersama Giovanni Rahmadeva (drum), Karaeng Adji (vokal, gitar), dan Xandega Tahajuansya (bas).
- PORIS
Dari Poris menuju Kemayoran, kolektif rap multitalenta ini bakal tampil di Synchronize Festival 2025 bersama materi-materi hip-hop ‘kearifan lokal’-nya, termasuk album Anak Kampung Lifestyle Rockstar dan “Di Bawah Bulan Di Atas Atap” yang perilisannya melibatkan ragam kolaborator seperti Bhanz, Wicigo Shawty, Concerto, Vhanz, dan Abim.
- PRIMASUARA
Primasuara adalah gerombolan musisi jazz yang siap tampil keroyokan. Nama-nama seperti Greybox, Littlefingers, Rafi Muhammad, Tommy Pratomo, hingga trio Batavia Collective dipastikan akan membawa penampilan terbaiknya. Sebagai tambahan informasi, ini menjadi tahun kedua bagi Primasuara untuk ambil bagian di gelaran Synchronize Festival.
- PRONTAXAN
Prontaxan akan memastikan semua yang menyaksikan aksinya di Synchronize Festival 2025 untuk remuk total. Kuartet Yahya Dwi Kurniawan, Uji Hahan Handoko, Lana Pranaya, dan Rangga Sang Eshayoga adalah para jagoan terdepan untuk meluluhlantakkan lantai dansa, baik itu di diskotik gorong-gorong ataupun di festival skala nasional.
- PROTO ANIMALIA PROJECT
Secara singkat, Proto Animalia Project adalah trio asal Yogyakarta yang menggabungkan dua disiplin berbeda, yakni pertunjukan tradisional dan musik elektronik kontemporer di dalam karyanya. Terdiri dari Mahamboro, Otniel Tasman, dan Byakta Babam, Proto Animalia Project akan menyuguhkan penampilan yang ikonik di Synchronize Festival 2025.
- PUSH/PULL
Push Pull adalah kolektif penyedia pesta malam Ibu Kota yang mulai diselenggarakan pada 2022 lalu. Mereka kerap membawakan repertoar R&B, grooves, hingga remix-remixnya yang tentu akan memeriahkan Synchronize Festival 2025.
- RAISSA FEBRIANI
Raissa Febriani adalah seorang DJ asal Bali yang di tahun ini baru saja merilis album mini bertajuk Hutan Timur. Mengutip obrolannya dengan sebuah media, Raissa menyampaikan bahwa album mini tersebut terinspirasi dari indahnya lansekap hutan-hutan di sekitaran Bedugul, Bali yang ramai dengan bebunyian natural, yang mana ia padukan dengan ornamen tradisional seperti gendang dan gamelan.
- RAN
Di usia yang hampir menginjak dua dekade, tidak terhitung lagi berapa banyak karya magis yang dihasilkan oleh trio Rayi, Asta, dan Nino. Setelah penantian panjang, akhirnya RAN merilis album terbaru berjudul Teater Nestapa di tahun 2024 lalu, memuat hit “Hey Tunggu Dulu” yang melibatkan solois Salma Salsabil sebagai kolaborator.
- REALITY CLUB
Sampai deskripsi ini ditulis, Reality Club sedang memberikan teaser dari tiga belas lagu di album penuh keempat mereka, Who Knows Where Life Will Take You? yang dijadwalkan rilis pada 27 Agustus 2025. Dua lagu sudah lebih dulu diperdengarkan secara luas, yakni “Quick! Love!” (Mei 2025) serta “You’ll Find Lovers Like You and Me” (Juni 2025). Juga di tahun ini, Reality Club resmi membuka lembar baru dari perjalanan musikalnya dengan bergabung bersama Sun Eater.
- ROUNDER
“Chaotic hardcore band“, begitulah yang Rounder tulis di katalog digital mereka. Diperkuat oleh Fikri Hadyan (vokal), Ramzy Fauzansyah (gitar), Razaq Caesar (gitar), Bimo Dwi Anandi (bas) dan Ihsan Akbar (drum), di ujung tahun lalu Rounder melepas satu album mini terbaru berjudul Heaven is All Yours yang dirilis bersama Disaster Records.
- RUMAHSAKIT
Para Pasien (fans Rumahsakit) yang sudah membeli tiket Synchronize Festival 2025 dipastikan tidak akan kecewa, karena rumahsakit masuk dalam deretan penampil di festival tahun ini. Beberapa waktu ke belakang, frekuensi panggung rumahsakit terbilang cukup padat, yang kini membuat lagu-lagu rumahsakit menemui banyak pendengar barunya yang bahkan sudah melintasi generasi.
- SAL PRIADI
Sal Priadi adalah musisi yang dikenal dengan gaya musik yang puitis dan eksperimental, serta lirik yang menyentuh tema cinta, spiritualitas, dan kehidupan sehari-hari. Sal memulai kariernyadengan mengunggah cover lagu di SoundCloud pada 2015, kemudian merilis single debut “Kultusan” pada 2017, diikuti oleh “Ikat Aku di Tulang Belikatmu” (2018) dan “Amin Paling Serius” (2019) yang berduet dengan Nadin Amizah. Album perdananya, Berhati (2020), disusul oleh MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS (2024), yang menampilkan lagu-lagu seperti “Dari Planet Lain”, “Yasudah”, dan “Gala Bunga Matahari”—lagu yang membawanya meraih penghargaan Artis Solo Pria Pop Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2024.
- SATU PER EMPAT
Satu Per Empat adalah Bismo Triastirtoaji (vokal), Levi Stanley (drum), dan Audi Adrianto (gitar) yang sudah bermain musik bersama sejak bangku sekolah. Diskografi mereka meliputi album penuh perdana Pasca Falasi (2020), album mini Lelucon Revivalis (2022), dan album kedua Semoga Beruntung Nasib Buruk yang rilis di penghujung 2024. Judul yang terakhir disebut, sempat dirayakan secara spesial dalam sebuah showcase yang digelar di bilangan Jakarta Selatan pada pertengahan 2025 ini. Musik rock dengan aksi panggung yang penuh energi menjadi alasan utama untuk kalian menyaksikan penampilan Satu Per Empat.
- SEPERTI PLASTIK
Tahun 2025 jadi tahun di mana Didit Saad dan Ipang Lazuardi memutuskan untuk melanjutkan proyek musik mereka di masa lalu, yang kini namanya menjadi Seperti Plastik. Kalau menyimak akun Instagram-nya, sang duo menuliskan “Metamorfosis dari Plastik Band menjadi Seperti Plastik“. Kembalinya Didit Saad dan Ipang Lazuardi di bawah satu payung sama, bisa disaksikan secara eksklusif di Synchronize Festival 2025!
- SILAMPUKAU
Duo folk kebanggaan Surabaya yang sudah berjalan bersama selama 16 tahun. Menengok katalog musiknya, Silampukau punya beberapa rilisan penting seperti album mini Sementara Ini (2009), album penuh Dosa, Kota, Dan Kenangan (2015), beberapa single lepasan seperti “Si Pelanggan” (2017), “Dendang Sangsi” (2021), dan “Lantun Mustahil” (2022), album mini live Silampukau Live at Buku Akik (2024), serta yang paling teranyar, album mini Stambul Arkipelagia, Vol. 1 (2025) yang merupakan lembar pertama menuju album penuh kedua Silampukau.
- SKANDAL
Oleh-oleh khas Jogja ini turut serta dalam rombongan penampil di Synchronize Festival 2025. Album penuh perdana Melodi yang rilis di ujung 2024 lalu menjadi bukti keseriusan Skandal sebagai sebuah unit musik sejak kemunculan album mini Sugar di tahun 2016.
- SOULJAH
Satu lagi nama besar yang berada di gerbong penampil-penampil Synchronize Festival 2025. Sang unit jamaican music & reggae senior ini punya album terbaru di tahun 2025 berjudul Sounds of Souljah yang dirilis pada Februari lalu, disusul oleh rangkaian tur tujuh kota berderet di bulan Juli, melewati Tegal, Salatiga, Semarang, dan ditutup di Malang.
- SRM
SRM (Senang Rasanya Membantu) merupakan unit Bookings and Service yang menaungi namanama musisi dan band-band lintas generasi. Selain berperan di lini tersebut, SRM juga punya wujud lainnya sebagai selektor musik yang kerap tampil di beberapa acara, salah satunya adalah di Synchronize Festival 2025 mendatang.
- SCRUBS
Kalimat “dancing moods” yang disematkan di bio Instagram mereka rasanya cukup menjadi gambaran utama dari Scrubs, kolektif DJ yang digerakkan oleh Bergas, Gaeri, Herta, dan Archie. Beberapa pekan lalu, Scrubs merayakan sepuluh tahun kiprahnya di scene party ibu kota.
- STADIUM ALL-STAR (BOBBY SURYADI, JACKY, ZALDY GARCIA)
Mendengar nama “Stadium” pasti langsung teringat dengan sebuah club legendaris di kawasan Kota Jakarta di era 90-an hingga 2000an. . Meski club Stadium telah tiada sejak lama, namun hingar-bingar Stadium masih terus panas. Secara spesial Synchronize Fest akan menghadirkan veteran club Stadium dengan tajuk Stadium All Star bersama bintang utama para jagoan DJ Bobby Suryadi, Jacky, dan Zaldy Gracia.
- SUKSES LANCAR REJEKI
Bisa jadi, Sukses Lancar Rejeki adalah penampil termuda yang siap unjuk gigi di Synchronize Festival 2025. Trio Mahes (vokal, gitar), Jalil (bas), dan Bumbum (drum) masih berada di bangku SMP dan SMA, namun sudah menjadi sensasi digital berkat lagu “Maling” yang viral di platform TikTok.
- SUPERMAN IS DEAD: 30 TAHUN
Superman Is Dead (SID) adalah band punk rock legendaris asal Kuta, Bali. Di tahun 2025 Superman Is Dead akan merayakan ulang tahun mereka yang ke 30 Tahun, dan Synchronize Festival berkesempatan menampilkan pertunjukan istimewa mereka. Pertunjukan ini akan spesial karena akan membawakan nomor-nomor cantik dari semua album Superman Is Dead.
- SYARIKAT IDOLA REMAJA
Nada-nada merdu nan syahdu dari Syarikat Idola Remaja akan mengalun dengan indah di Synchronize Festival 2025. Menyebut diri sebagai “para musafir”, Syarikat Idola Remaja adalah kolektif musik asal Bandung yang beranggotakan Dimas Dinar Wijaksana, Dwi Kartika Yudhaswara, Arum Dayu, Sendy Novian, Fariz Alwan, Ferry “Gembong” Nurhayat, Zulki, dan mendiang Jon Kastella. Rilisan terakhir mereka adalah album Samara yang hadir di tahun 2022 lalu.
- SYMPHONI POLYPHONIC GENG X WHITE CHORUS
Symphoni Polyphonic Geng dan White Chorus sama-sama datang dari Bandung, namun punya warna musik yang lumayan berbeda. Bagaimana Symphoni Polyphonic Geng dengan musik dangdutnya, sementara White Chorus dengan musik elektronik. Spesial di Synchronize Festival 2025, keduanya akan berkolaborasi dalam sebuah set yang mencengangkan!
- TEENAGE DEATH STAR: THUNDER BOARDING SCHOOL (WITH DILA LIPS!!, HENDRARNRM, INDRA7, LUTHFI TABRAKLARI, NAMOY BUDAYA, PAMUNGKAS, SUKATANI)
Teenage Death Star adalah band rock alternatif asal Bandung yang terbentuk pada awal 2000- an oleh Sir Dandy dan Alvin Yunata, dikenal dengan slogan “Skill Is Dead” dan gaya musik yang disebut sebagai “musik sirkus ugal-ugalan” . Setelah merilis album debut Longway to Nowhere pada 2008, mereka kembali dengan album kedua Thunder Boarding School pada 2025, yang menampilkan kolaborasi dengan 12 musisi lintas genre. Penampilan TDS di Synchronize Fest secara spesial akan membawakan konsep album Thunder Boarding School bersama para kolabolator yaitu Dila Lips!!, Hendrarnrm, Indra7, Luthfi Tabraklari, Namoy Budaya, Pamungkas, & Sukatani.
- THE ADAMS & HORNSTAR BIG BAND
The Adams adalah band indie rock asal Jakarta yang dikenal dengan harmoni vokal yang khas, lagu-lagu bernuansa romantik dan melodius seperti “Konservatif” dan “Hanya Kau,” serta perjalanan musik yang dimulai sejak 2002 hingga kini, termasuk di antaranya The Adams Self Titled (2005), V2.05 (2006), dan Agterplaas (2019). Di Synchronize Fest 2025, The Adams akanberkolaborasi dengan Hornstar Big Band dengan konsep megah ekstra brass section.
- THE CHANGCUTERS
Sudah lebih dari 20 tahun Tria (vokal), Qibil (gitar, vokal), Alda (gitar), Dipa (bas), dan Erick (drum, vokal) malang melintang di kancah musik Indonesia dan bahkan hingga ke Asia. Tujuh album sudah dipersembahkan oleh kelimanya, sebutlah Mencoba Sukses (2006), Mencoba Sukses Kembali (2008), The Changcuters dan Misteri Kalajengking Hitam (2009), Tugas Akhir (2011), Visualis (2013), Binauralis (2016), serta Loyalis (2020), termasuk lagu-lagu lintas generasi seperti “Racun Dunia”, “Hijrah Ke London”, hingga “I Love U Bibeh”. Siap berjingkrakan bersama The Changcuters di Synchronize Festival 2025?
- THE CITY CRYPTS (DENISA, PELTERAS, MORGENSOLL)
The City Crypts adalah sebuah inisiasi dari tiga unit kegelapan Jakarta, yakni Morgensoll, Denisa, dan Pelteras yang beberapa waktu lalu sempat melaksanakan tur bersama. Bagi Pelteras, Synchronize Festival 2025 merupakan momen yang tepat untuk memperkenalkan materi terbaru mereka, “Lintasan”. Sementara untuk Denisa, ini adalah kali keduanya untuk tampil di festival. Cerita berbeda dibawa oleh Morgensoll, bahwa Synchronize Festival 2025 adalah panggung terakhir mereka sebelum memutuskan untuk pamit.
- THE COTTONS
Ini adalah tahun kedua bagi The Cottons untuk beraksi di Synchronize Festival. Setelah mendapat atensi yang luas berkat album mini perdana Harapan yang rilis di tahun 2024, duo Yehezkiel Tambun dan Kaneko Pardede mewarnai perjalanan mereka di 2025 dengan single “Lentera” dibulan April lalu, juga dengan deretan panggung ragam skala yang menghiasi di tiap bulannya.
- THE JANSEN
Berteriak lantang dari Kota Hujan, duo kakak beradik Cintarama Bani Satria dan Adji Pamungkas sekali lagi turut serta untuk memeriahkan Synchronize Festival. Mereka baru saja menuntaskan rangkaian tur Sumatera di sepanjang bulan Juni dan Juli lalu, perjalanan yang dimulai dari Metro sampai ke Padang. Selain itu The Jansen punya satu rilisan baru di tahun 2025, yakni single “Racun Suara” yang hadir di awal tahun.
- THE LANTIS
The Lantis dengan lagu hits “Bunga Maaf” berhasil mengantarkan sang trio indie pop Giri Virandi (vokal, bas), Ravi Rinaldy (vokal, gitar), dan Rifky Dzaky Fauzan (gitar) ke perjalanan yang penuh dengan kata apresiasi. Puncaknya adalah hadirnya Pancarona, album penuh kedua The Lantis yang dirilis di bawah payung Warner Music Indonesia. Untuk pertama kalinya, The Lantis akan tampil di gelaran Synchronize Festival.
- THE PANTURAS
Kuartet penakluk Fuji Rock Festival 2025. The Panturas siap tampil di Synchronize Festival 2025 dengan energi terbaiknya, juga dengan dua lagu terbaru, “Knights of Jahannam” dan “Soma Gospel” yang menyusul tepat di belakang album mini Galura Tropikalia (2024).
- THE PAPS
Perlahan, tenang! Kelompok reggae eklektik Dave (vokal), Daniel (gitar), Sagiet (gitar), Andri (bas), dan Papap (drum) yang tergabung dalam The Paps siap mengisi ruang di relung hati para penggemarnya di Synchronize Festival 2025 mendatang dengan musik mengawang khas The Paps dan juga yang paling utama, karakter vokal berat dari Dave yang tiada duanya.
- THE TREES & THE WILD
Sempat hilang dari peredaran dalam rentang waktu yang cukup panjang, akhirnya The Trees & The Wild kembali ke atas panggung secara spesial di Synchronize Festival 2025. Penampilan mereka dipastikan bakal menebus tuntas kerinduan pendengarnya, juga atas nama nostalgia yang terpendam lama.
- TIKKOII
Tikkoii, yang juga dikenal dengan KOI adalah seorang DJ yang lekat dengan warna-warni musik funkot, indo bounce, breakbeat, hingga techno. Tidak hanya menjajal pesta-pesta di Indonesia, karena Tikkoii sudah berjalan lebih jauh hingga ke Singapura, Vietnam, dan Melbourne.
- TIPE-X
Tipe-X adalah pemegang tahta tertinggi musik ska di Indonesia. Sudah tidak terhitung berapa kali Tipe-X tampil di Synchronize Festival. Meski begitu, kehadirannya selalu ditunggu di tiap gelarannya oleh para penonton yang tidak sabar bernyanyi dan berjingkrakan saat “Genit” dan”Kamu Ngga Sendirian” dibawakan.
- TOXICDEV!
Satu lagi fenomena digital di musik dalam negeri yang ambil bagian di Synchronize Festival 2025.Memadukan musik dangdut dan house music yang dioplos dengan estetika balap liar di Indonesia, Toxicdev! siap bertanggung jawab akan kemeriahan dan goyangan-goyangan sompral di festival mendatang. Menengok katalog musiknya, Toxicdev! sempat berkolaborasi dengan nama-nama seperti White Chorus, Dongker, Wicigo Shawty, hingga Abim dari Onar.
- VIERRATALE
17 tahun perjalanan musikal dan ragam lagu lintas generasi, Vierratale punya banyak cara untuk membuat penonton bahagia. Bagaimana tidak, ambil contoh paling sederhana saat mereka menyanyikan “Seandainya” atau “Perih” secara langsung, siapa yang bisa menahan untuk tidak bernyanyi bersama Widy, Kevin, dan Raka?
- WALI
Tidak butuh deskripsi panjang untuk menjelaskan Wali, jagoan pop rock Melayu Indonesia yang kiprahnya sudah melanglang buana sejak terbentuk di tahun 1999 lalu. Lagu-lagu hit Wali seperti “Cari Jodoh”, “Yank”, “Aku Bukan Bang Toyib”, hingga “Baik Baik Sayang” masih menjadi jaminan sing-along bersama penonton ketika mereka beraksi di atas panggung. Tahun ini, Wali merayakan perjalanan 25 tahun dengan tur Asia “Wali Cari Jodoh Ke Asia” dengan menempuh lima negara, yakni Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia, dan diakhiri di Arab Saudi.
- WHITE CHORUS
Sang duo elektronik asal Bandung, White Chorus akan menjajal panggung Synchronize Festival untuk pertama kalinya di tahun ini. Emir Mahendra dan Clara Friska Adinda tengah melalui fase produktifnya dalam beberapa waktu ke belakang, salah satunya adalah rangkaian tur bertajuk “Electro-Pop Tour” yang melewati Jogja, Padang, hingga Perak di Malaysia. Album mini terakhir White Chorus, do you guys wanna listen to some electro-pop music? juga mendapat respon yang positif dari pendengarnya.
- WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY “ALBUM VAKANSI” FEAT. OELE PATTISELANNO
White Shoes and The Couples Company (WSATCC) akan merayakan Vakansi, album monumental dari sekstet Aprilia Apsari (vokal), Yusmario Farabi (gitar akustik, vokal latar), Saleh Husein (gitar elektrik, gitar akustik, vokal latar), Ricky Surya Virgana (bas, cello, vokal latar), Aprimela Prawidyanti (kibor, piano, synthesizer, vokal latar) dan John Navid (drum, perkusi) ini. Album Vakansi sendiri rilis di tahun 2010 lalu, memuat lagu-lagu seperti “Senja Menggila”, “Kampus Kemarau”, “Masa Remadja”, serta “Kisah Dari Selatan Jakarta”.
- WIJAYA 80
Wijaya 80 adalah Ardhito Pramono (vokal, keytar), Erikson Jayanto (kibor, synth), dan Hezky Joe (vokal, gitar), sebuah unit musik yang termasuk dalam gelombang nama-nama baru di kancah, musik Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang. Mengusung warna musik Indonesia di era 80-an, Wijaya 80 sudah punya satu album mini perdana berjudul Perjumpaan yang dirilis di awal tahun 2025 ini. Salah satu lagu di dalam album, “Terakhir Kali” sempat hilir mudik di media sosial, yang mana menjadi pintu pembuka bagi para pendengar untuk mengetahui nama Wijaya 80.
- YELLA SKY SOUND
Yella Sky Sound System adalah unit dub kultur sound system asal Jakarta. Di tahun 2024 lalu, mereka merilis album mini The Global Steppers, berjeda dua tahun dari album keroyokan Hybrid And Various yang saat itu penggarapannya melibatkan banyak kolaborator.
- 510
Trio rock Faizal Permana (vokal), Pras Goldinantara (gitar), dan Winaldy Senna (drum) memutuskan untuk berjalan bersama dengan nama 510, menghasilkan dua album mini dan satu album penuh dalam perjalanan yang dimulai sejak tahun 2021 lalu. Rilisan-rilisan tersebut bersama dengan konsistensinya mengantarkan 510 untuk ambil bagian di Synchronize Festival 2025.