GO-STAGE.com – Group band legendaris asal Jepang Loudness bertandang ke Indonesia dalam rangkaian Tour Asia Pasifik mereka yang bertajuk “Thunder in The East”. Loudness tampil di Jakarta pada 12 November 2019 bertempat di Hard Rock Café Jakarta.
Kabar tampilnya group band heavy metal ini cukup menarik animo. Ini terbukti dengan penuhnya penonton yang memadati areal indoor Hard Rock Cafe tempat berlangsungnya konser. Penonton dibedakan dua kelas, yaitu penonton dengan tiket VIP dan reguler. Meskipun dibandrol dengan harga hampir dua kali lipat dari tiket reuler, tiket VIP seharga IDR 750 ribu ludes terjual. Ini karena penjualan tiket VIP termasuk sesi Meet and Greet.
Penonton yang datang tidak hanya mereka yang berdomisili di Jakarta. Beberapa penonton ada yang berasal dari luar kota bahkan ada juga terlihat beberapa yang dari manca negara. Meskipun open gate diberlakukan mulai pukul delapan malam, para penonton terlihat sudah mulai berdatangan sejak dari pukul lima sore. Khusus penonton pemegang tiket VIP mendapat keuntungan untuk masuk duluan dan mengambil posisi tepat di row depan.
Acara meet and greet sendiri dimulai dari pukul tujuh hingga sekitar pukul setengah sembilan malam. Mereka yang sudah memegang tiket VIP terlihat antri untuk berfoto bersama maupun tanda tangan vinyl, CD, t-shirt, poster, bahkan ada yang membawa electric guitar untuk ditandatangani personil Loudness.
Sekitar pukul delapan malam penonton dengan tiket reguler mulai dipersilakan. Aroma metal kental terasa, ini terlihat dari pakaian dan atribut yang dikenakan penonton. Tapi sampai sejauh itu penonton tetap menjaga ketertiban. Meskipun sudah menunggu lama, namun antusias penonton tetap tinggi.
Tepat pukul sembilan malam para personel Loudness naik ke panggung. Pada tour mereka kali ini sang drummer utama tidak bisa bergabung. Mazayuki Suzuki sedang berhalangan dan posisinya sementara digantikan oleh Ryuichi “Dragon” Nishida drummer Ra:IN. Minoru Nihara tampil dengan pakaian serba hitam dengan asesoris kacamata hitam. Sementara sang gitaris, Akira Takasaki, malam itu tampil sangat casual dengan cap, t-shirt kutung, dan celana pendek.
Loudness membuka penampilan dengan lagu “Soul on Fire” dari album terakhir mereka “Rise to Glory”. Meskipun lagu ini tidak sepopuler album-album mereka di era 80an, penonton tetap mengikuti irama lagu ini. Lagu kedua yang dibawakan adalah “I’m Alive” yang berirama speed dan thrashy.
Dua lagu pertama sepertinya belum membuat suasana panas. Loudness kemudian mencoba memainkan emosi penonton dengan lagu ketiga. Lagu “Crazy Nights” dari super album mereka “Thunder in The East” berhasil membangkitkan suasana. Penonton bernyanyi bersama dan terlihat antusias mengikuti aba-aba Minoru di bagian tengah lagu untuk sama sama meneriakkan “M-Z-A!” sembari mengepalkan tangan.
Loudness terus membakar penonton dengan lagu lagu berikutnya. Sebut saja dengan lagu “Like Hell”, “Heavy Chains”, “‘The Sun Will Rise Again”, “Go For Broke”, dan “Until I See The Light”. Pada lagu “Kama Sutra”, sebuah lagu instrumental Ryuichi “Dragon” Nishida mencoba menunjukkan kepiawaiannya menggebuk drum dengan bermain solo drum. Saat Ryuichi beraksi ini, setidaknya dua kali Akira Takasaki ikut nimbrung melakukan solo drum juga. Aksi ini tentunya menjadi tontonan menarik tersendiri bagi penonton.
Sampai dengan aksi solo drum Ryuichi ini antusias penonton yang memadati hall Hard Rock Cafe Jakarta tidak surut sedikitpun, bahkan sebaliknya terlihat semakin memanas. Loudness seeprtinya menangkap hal itu. Mereka kembali menggebrak dengan hits lawas “This Lonely Heart” disambung dengan “Crazy Doctor”. Penonton ikut bernyanyi dan bersorak manakala Akira Takasaki kembali menunjukkan kebolehannya bersolo gitar.
Setelah dua lagu ini para personel Loudness pun undur dari atas panggung. Namun para penonton belum mau beranjak. Penonton sepertinya yakin bahwa dua lagu tersebut bukannya lagu terakhir. Ini terindikasi dari soundman dari Loudness yang terlihat kemudian melakukan pengecekan alat di panggung. Penonton pun bersorak riuh dan meneriakkan ‘SDI!’.
Keyakinan penonton akhirnya terbukti, satu per satu personil Loudness kembali muncul di panggung. Mereka kembali menggebrak, namun bukan dengan lagu yang diminta penonton, melainkan dengan lagu “In The Mirror”. Meskipun tahu permintaan mereka belum dipenuhi penonton tetap antusias dan begitu menikmati. Sampai akhirnya Minoru berteriak dan meminta penonton untuk bersiap dengan lagu yang akan mereka bawakan berikutnya. Suasana akhirnya benar benar pecah manakala lagu “SDI” dibawakan. Penonton semakin all-out bernyanyi dan berteriak ‘SDI!’. Lagu “SDI” pun menjadi encore terakhir dari penampilan Loudness malam itu.
Loudness mengucapkan selamat tinggal, berterima kasih kepada fans, bersalaman, lempar pick, dan sebagainya. Penonton semakin merapat ke catwalk dan mungkin hampir semuanya berusaha mendapatkan foto Loudness di ponsel mereka di detik-detik perpisahan. Secara keseluruhan, penampilan Loudness malam itu sukses menghingarbingarkan dan menyuguhkan suasana heavy metal yang kental yang tentunya memuaskan para metalhead yang hadir di Hard Rock Cafe Jakarta malam itu.
Photo by: Zasmi Arel
Discussion
No comments yet.