GO-STAGE.com – Setelah tiga kali sukses digelar, Bank Jatim Jazz Traffic Festival (JTF) yang merupakan pentas musik jazz terbesar di Indonesia Timur akan kembali hadir di Surabaya. Kali ini Suara Surabaya Media berkolaborasi dengan Bank Jatim menggelar JTF di Grand City, Surabaya pada 22-23 November 2014. Jika tiga tahun penyelenggaraan sebelumnya hanya digelar sehari, kali ini JTF mengusung konsep 3 stages on 2 days. Artinya, jazz lovers akan lebih terpuaskan karena acara akan digelar selama dua hari dengan jumlah artis yang lebih bervariasi tentunya.
[
Dalam JTF 2014, lebih dari 40 musisi (group band/artis) yang akan tampil. Mereka diantaranya, Krakatau Reunion, Gugun Blues Shelter, Tulus, Yovie n Nuno, Indra Lesmana, Raisa, Afgan and His Big Band, BLP, Dwiki Dharmawan and World Orchestra, Ita Purnamasari, Indra Lesmana, Dewa Budjana, Tompi bersama Dr and The Professor, serta beberapa artis lainnya.
Yang menarik adalah akan tampilnya para personil Krakatau Band. Setelah sebelumnya sukses berkumpul kembali dan tampil di ajang International Java Jazz Festival 2014, kini mereka akan hadir dan tampil di JTF 2014 dalam format Krakatau Reunion Band.
Dalam press releasenya Rudi Hartono, Sekretaris Panitia Bank Jatim Jazz Traffic Festival menuturkan bahwa kehadiran Krakatau Reunion Band ini merupakan salah satu kejutan yang akan diberikan panitia. Mereka yang telah terpisah selama 20 tahun, akan kembali dipersatukan dalam sebuah panggung dengan konsep Jazz Worldmusic-nya. Selain Krakatau, akan ada penampilan Three Song yang merupakan Jazzer belia dengan personel Abraham Song (9 tahun), Josafat Song (9 tahun), dan Samuel Song (12 tahun) yang tentunya akan menjadikan JTF kali ini lebih berwarna.
Ditambahkan oleh Rudi, tema yang diusung dalam JTF tahun ini adalah Your Choices. Beragamnya musisi yang tampil dari segmentasi dan genre jazz yang berbeda membuat JTF choiceable buat jazz lovers. Para musisi ini akan tampil dalam tiga panggung dengan tiga penampil dalam satu waktu sekaligus, yang merupakan konsep ciri khas dari JTF. Untuk memberikan ruang bagi komunitas jazz turut andil dalam JTF maka tambahan mini stage tetap dipertahankan. Setidaknya ada delapan komunitas jazz baik dari Surabaya maupun dari kota lain yang akan ikut bermain. Mereka telah tersaring melalui program Spot Jazz Community yang digelar Suara Surabaya setiap pekannya.
Perhelatan Bank Jatim JTF kali ini juga terasa istimewa karena bertepatan dengan perayaan hari Pahlawan. Rencananya desain panggung JTF akan disesuaikan memunculkan nuansa kepahlawanan. Ornamen Jembatan Merah dengan aneka patung pertempuran namun dengan senjata yang dipegang berupa alat musik jazz rencananya akan menjadi penghias panggung.
Adapun panitia menggandeng Bank Jatim, karena Badan Usaha Milik Daerah Jawa Timur ini dinilai merupakan bank yang konsisten memberdayakan industri kreatif termasuk musik. Hal ini senada dengan misi Radio Suara Surabaya yang ingin mengembangkan industri kreatif khususnya industri musik di Surabaya. Revi Adiana Silawati, selaku Pemimpin Divisi Dana Jasa dan Luar Negeri Bank Jatim mengatakan, dukungan yang diberikan bagi pelaksanaan JTF karena melihat acara ini menyasar ke segmen yang sama dengan yang dibidik Bank Jatim yaitu kalangan profesional muda. Sebagai sebuah ikon musik jazz di Surabaya, tentu Bank Jatim ingin ikut berkontribusi sehingga para nasabah Bank Jatim juga bisa menikmatinya. Bahkan, untuk memanjakan nasabahnya, Bank Jatim juga meluncurkan kartu flazz bergambar JTF bertepatan dengan gelaran kali ini.
Jazz Traffic adalah sebuah program siaran di Radio Suara Surabaya yang mengudara sejak tahun 1983. Adalah Bubi Chen sang virtuoso musik jazz internasional dari Surabaya yang ikut mengasuh siaran Jazz Traffic sejak tahun 1985 sampai wafat pada tahun 2012. Om Bubi, sapaan Bubi Chen, diberi slot siaran program Jazz Traffic “Bubi Chen Show” seminggu sekali. Program ini tidak hanya memutar komposisi-komposisi jazz, tapi juga apresiasi musisi dan sub genre musik jazz. Selama 31 tahun mengudara, Jazz Traffic telah membentuk komunitas-komunitas jazz yang solid, tidak hanya di Kota Surabaya, melainkan kota-kota lain di Indonesia.
Discussion
No comments yet.