GO-STAGE.com – Festival musik metal “Hammersonic Festival 2018” akhirnya sukses digelar. Festival garapan Revision Live yang digadang-gadang sebagai festival musik metal terbesar di Asia Pasifik ini digelar pada 22 Juli 2018 bertempat di Karnaval Beach, Ancol, Jakarta.
Hammersonic Festival 2018 menghadirkan antara lain In Flames, Dead Kennedys, H2O, Brujeria, Insahn, Escape The Fate, Vital Remains, Visceral Disgorge, Winds of Plague, dan Revocation sebagai line up band manca negara-nya. Sementara dari line up negeri sendiri ada Deadsquad, Koil, Funeral Inception, Saint Loco, dan lain-lain.
Dari sederetan line up band manca negara yang tampil H2O menjadi salah satu band yang ditunggu-tunggu oleh metalhead pada penyelenggaraan Hammersonic Festival tahun ini. Band hardcore punk legendaris asal New York, Amerika serikat ini beranggotakan Toby Morse (vocal), Rusty Pistachio (Guitar, Backing Vocal), Todd Friend (Drums), Adam Blake (Bass) dan Colin Mc Ginnis (Rhythm Guitar). Tampil di main stage sekitar pukul tujuh malam, Toby Morse dan kawan kawan berhasil membakar semangat fans hardcore punk Jakarta dengan membawakan lagu-lagu hits mereka diantaranya “What Happened”, “Don’t Forget The Struggle, Don’t Forget The Streets”, “Nothing to Proove”, “Faster Than The World”, dan “One Life, One Chance”.
Saat H2O tampil beberapa kali terlihat aksi stage diving dan moshing dari penonton yang menambah hingar bingar suasana malam itu. Melihat antusias penonton yang begitu besar Toby Morse sedikit menunjukkan penyesalannya manakala mereka harus mengakhiri penampilan malam itu.
Band yang tampil berikutnya yang tak kalah dinanti-nanti adalah Escape The Fate. Band Metalcore asal Las Vegas ini dengan membawakan beberapa nomor andalan mereka, diantaranya adalah “This War is Ours”, “One for The Money”, dan “Ungrateful”. Setelah mereka tampil kemudian band punk Dead Kennedys. Para fans berat mereka pun berkumpul dan berpesta bersama. Beberapa kali sang vokalis bertingkah laku kocak ditengah suara vokalnya yang masih prima.
Setelah penampilan enerjik dari Dead Kennedys disusul performa dari sebuah proyek musik solo bergenre black metal, Ihsahn. Ihsahn dibentuk oleh musisi multi instrumentalis asal Norwegia, Vegard Sverre Tveitan. Sebelum membentuk proyek musik tersebut, Tveitan sudah lebih dahulu dikenal sebagai anggota sekaligus pendiri dari band yang juga bergenre black metal, Emperor.
Di penghujung waktu, head line yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tampil juga, In Flames. Molor sekitar satu jam dari jadwal, band Melodic Death Metal asal Gotthenburg Sweden ini naik panggung sekitar pukul dua belas tengah malam. Sangat disayangkan ketika mereka tampil penonton sepertinya sudah banyak yang pulang sehingga eforia depan panggung saat penampilan mereka tidak begitu terasa. Namun begitu show must go on, aksi panggung menggila pun dipertontonkan oleh para personel In Flames, Anders Fridén (vocal), Bjorn Gelotte (Lead Guitar), Niclas Engelin (Lead Guitar), Niels Nielsen (Keyboard), Tanner Wayne (Drums) dan Bryce Paul (Bass). Malam itu Anders dan kawan kawan membawakan beberapa lagu andalan seperti “My Sweet Shadow”, “Everything’s Gone”, “Cloud Connected”, “Take This Life”, Where The Dead Ships Dwell”, “The Truth” dan “Only for The Weak”.
Sebenarnya yang dirasakan saat In Flames manggung baik sound system maupun tata cahaya panggung agak lebih baik dibandingkan saat penampilan band-band pendahulunya. Namun sepertinya personil In Flames sedikit kurang puas dengan animo dan respon penonton. Beberapa kali, Anders Fridén menyemangati penonton yang terlihat diam saja menyaksikan penampilan mereka, hampir tidak terlihat aksi stage diving. Ya, mungkin akibat molornya waktu penampilan mereka tadi membuat penonton sudah terlalu letih menunggu, sehingga begitu mereka tampil tenaga penonton sudah terkuras.
Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, ada sedikit penurunan dari penyelenggaran Hammersonic Festival tahun ini. Dari sisi line up utama, sebagai bandingan, tahun lalu Megadeth begitu memjadi barometer pecah dan suksesnya pelaksanaan festival ini. Suasana penonton pun bisa dikatakan membludak hingga akhir lagu terakhir mereka. Dari sisi waktu juga menjadi sedikit catatan, molornya beberapa penampilan band membuat sedikit pengendoran ritme semangat penonton, hal ini terasa sekali justru saat line up utama In Flames tampil, penonton sudah banyak yang pulang dan karena terlalu lama menunggu semangat dan animo penonton menjadi agak mengendor.
Kemudian dari sisi produksi juga mengalami kemunduran, tata panggung, kualitas sound system dan pencahayaan (lighting) terasa tidak sebaik tahun lalu. Namun demikian, ini hanya sekedar penilaian, terlepas dari kekurangan yang dirasakan, secara keseluruhan penyelenggaraan Hammersonic Festival 2018 tetap meriah. Dan yang utama adalah sampai dengan akhir acara penyelenggaraan tetap aman dan terkendali. Akhirnya sampai berjumpa dengan Hammersonic Festival tahun depan!
Photo by: Zasmi Arel & Eddy Edot
Discussion
No comments yet.