GO-STAGE.com – Enam puluh enam finalis Putera-Puteri Maritim Indonesia 2018 tiba di Komando Pasukan Katak, Pondok Dayung, Armada 1 Jakarta Utara untuk memulai tahap akhir dari rangkaian Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia 2018 (P3MI 2018), yaitu tahap karantina atau pendidikan dan latihan (diklat).
Selama sepuluh hari ke depan, ke-66 finalis yang berasal dari 28 provinsi akan memperoleh pendidikan dan latihan sebelum mengikuti Malam Grand Final yang akan diadakan pada Senin, 1 Oktober 2018.
Rangkaian kegiatan diklat PPMI 2018 resmi dibuka oleh Bapak Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhi Purdijatno, SH. selaku pelindung Yayasan Putera-Puteri Maritim Indonesia (PPMI) melalui upacara pembukaan yang diadakan pada Jumat, 21 September 2018. Selama diklat, para finalis P3MI 2018 akan menjalankan serangkaian kegiatan dan dibekali oleh berbagai macam ilmu yang akan membantu mereka untuk menjalankan tugas-tugas mereka sebagai Putera-Puteri Duta Maritim Indonesia 2018 di kemudian harinya.
Seluruh kegiatan dan materi yang dilakukan selama diklat didukung tidak hanya oleh Yayasan Putera-Puteri Maritim Indonesia, tetapi juga oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Aji dan TNI Angkatan Laut, serta beberapa kementerian, di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Kegiatan pertama yang dilakukan oleh para finalis adalah tes urin yang diselenggarakan dengan bantuan Badan Narkotika Nasional (BNN). Tujuan dari diselenggarakannya tes urin bagi para finalis adalah untuk memastikan bahwa para finalis yang terpilih tidak menggunakan serta bebas dari pengaruh narkoba, sesuai dengan salah satu kriteria seleksi P3MI 2018.
Berikutnya, para finalis melanjutkan kegiatan dengan beauty class, table manners, serta personality development dan stage performance. Sebagai calon perwakilan PPMI serta panutan bagi generasi muda Indonesia, para finalis tentunya harus dapat memberi contoh yang baik bagi pemuda-pemudi Indonesia lainnya dengan menjadi pemuda-pemudi yang bebas narkoba dan juga mampu tampil sebagai pribadi yang mandiri, sopan, cerdas, dan percaya diri.
Para finalis kemudian menuju Pulau Untung Jawa menggunakan kendaraan transportasi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Cirebon. Di sana, kegiatan dilanjutkan dengan pelepasan tukik atau anak penyu. Sebagai negara yang menjadi rumah bagi keenam dari tujuh spesies penyu yang ada di Bumi, Indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar untuk melestarikan binatang-binatang langka ini. Melalui kegiatan pelepasan tukik ini, para finalis belajar mengenai mengapa penyu merupakan salah satu binatang yang perlu dilindungi serta pentingnya melestarikan ekosistem laut.
Setelah itu, para finalis juga melakukan serangkaian kegiatan dalam Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) yang merupakan salah satu program dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. GBBS sendiri merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk peduli akan kebersihan lingkungan di sekitarnya serta untuk berkepribadian ramah dan murah senyum.
Tidak berhenti di situ, para finalis juga diberi pembekalan mengenai cara pembuatan kompos dan eco-brick. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini, para finalis dapat belajar mengenai gaya hidup yang ramah lingkungan yang dapat mereka terapkan ketika kembali ke daerah masing-masing. Selama beberapa hari ke depan, masih banyak lagi kegiatan dan materi yang akan diperoleh oleh para finalis yang diharapkan juga dapat membantu mempersiapkan mereka untuk Malam Grand Final P3MI 2018.
Discussion
No comments yet.