Music News

114 Nama Artis Sudah Diumumkan Akan Tampil di Synchronize Fest 2018

GO-STAGE.com – Perhelatan Synchronize Fest 2018 sudah semakin dekat. Daftar penampil fase keempat resmi diumumkan oleh Demajors dan Dyandra Promosindo di Quibcle Center, Jakarta pada Rabu (15/8) kemarin. Mereka membeberkan 37 musisi untuk melengkapi total 114 penampil yang siap meramaikan edisi ketiga dari Synchronize Fest.

37 musisi tersebut adalah 70sOC, Bam Mastro, Barasuara, Bonita and the Hus Band, Candra Darusman & Friends, Clubeighties, Daramuda Project, Dead Vertical, Deredia, Endah N Rhesa, .Feast, Future Collective, Goodnight Electric,
HIVI, ILP, Javabass Soundsystem, JBF Trio, Lightcraft, Maliq & D’Essentials, Mesin Tempur, Mondo Gascaro, Musicater, Nonaria, Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks, Payung Teduh, Pee Wee Gaskins, Polkawars, RAN, Sentimental Moods, Seringai, Sisitipsi, The Adams, The Panas Dalam, The Upstairs, Ubiet & Kroncong Tenggara, Vira Talisa, dan West Jamnation.

Seluruh nama penampil yang telah diumumkan menjadi bukti bahwa Synchronize Fest 2018 betul-betul menyuguhkan keragaman musik Indonesia yang begitu luas. Tercatat di tahun ketiganya ini terdapat nama-nama tambahan dari kancah musik Electronic Dance Music seperti Dipha Barus hingga Javabass Soundsystem. Tidak lupa dari pengumuman fase kedua, mereka para penampil pun berasal dari banyak kota Indonesia; mulai dari Medan, Solo, Pontianak, Ambon, hingga Jambi.

Selain ragam musik dan asal daerah penampil yang semakin luas, Synchronize Fest 2018 pun resmi akan menambah satu panggung di luar ruangan. Dalam dua perhelatan sebelumnya, Synchronize Fest selalu menyuguhkan lima panggung yang terdiri dari Dynamic Stage, Lake Stage, Forest Stage, District Stage, dan Gigs Stage.

“Tanggung Jawab kami untuk memastikan bahwa semua genre ada di situ, agar festival ini bisa menjadi ajang eksibisi tentang hal-hal yang terjadi di dalam skena di tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Rizki Aulia selaku Program Director Synchronize Fest.

Synchronize Fest 2018 siap diselenggarakan pada 5, 6, 7 Oktober mendatang di Gambir EXPO, Kemayoran, Jakarta. Masih terdapat lima kategori tiket yang dapat dibeli yaitu Daily Early Entry seharga Rp 179 ribu, Daily Regular seharga Rp 245 ribu, 3 Day Pass (Regular) seharga Rp 450 ribu, Daily Regular (On The Spot) seharga 279 ribu, dan 3 Day Pass (On The Spot) seharga Rp 490 ribu.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai tiket dan daftar penampil dapat mengunjungi situs resmi http://www.syncrhonizefestival.com.

114 LINE UP SYNCHRONIZE FEST 2018

1. 70’S OC, Sangat jarang band yang mengusung aliran funk bisa sangat konsisten dan tidak terdengar klise, 70’s OC menjadi satu dari sedikit band yang masuk di golongan itu. Walau sempat dilanda pergantian personel, mereka tetap teguh berjalan di jalurnya.

2. ANTI SQUAD, band penganut skinhead garis keras yang sudah malang-melintang di kancah musik punk di Indonesia. Terbentuk di Jakarta Barat di tahun 1997, mereka secara konsisten berkarya dan menggempur panggung-panggung.

3. BAM MASTRO, Melihat sosok Bam Mastro pasti kita tidak akan bisa melepaskan sosoknya di band Elephant Kind. Tapi kini, dia menunjukan sisi lainnya di proyek solonya, dan terdengar begitu segar.

4. BARASUARA, Selama beberapa tahun terakhir ini, Barasuara seakan menjadi patokan bagi sebuah kesuksesan band-band non-mainstream. Dengan paduan lirik, melodi, ritmik serta aksi panggung yang memukau, tak heran bila Para Penunggang Badai terus bermunculan dan terus mengikuti sepak terjang mereka.

5. BEGUNDAL CLAN, Sebuah kolektif hip-hop asal kota Yogyakarta yang begitu kritis menyuarakan kegundahan dan kegelisahan mereka terhadap isu dan masalah sosial yang terjadi di sekitar mereka. Begundal Clan pun menjadi penyampai suara dari generasinya.

6. BONITA & THE HUS BAND, Band yang begitu baik dalam karya, penampilan hingga keseharian mereka. Bonita & The Hus Band mampu membuat hal yang begitu sederhana menjadi elegant dan terasa begitu jujur.

7. BURGERKILL, Salah satu garda depan dari kancah metal Indonesia. Terbentuk di Ujungberung, mereka menjadi juga menjadi pendobrak dari band-band Ujungberung untuk menembus kancah industri musik Indonesia. Dari tahun 1995 hingga sekarang, mereka secara konsisten berkarya hingga akhirnya menjadi panutan.

8. CANDRA DARUSMAN & FRIENDS, Sebuah proyek yang dibuat sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan untuk karya-karya legendaris milik Candra Darusman. Akan ada banyak musisi yang akan ikut serta dalam project ini dan tentunya menjadi sebuah sajian yang kalian tak mungkin begitu saja melewatkannya.

9. CLUBEIGHTIES, Pada era 2000-an awal, mereka menjadi salah satu band yang muncul dengan tema retro dan vintage. Tetapi yang membedakan Clubeighties dengan band lainnya yang sejenis, mereka memang benar-benar menghidupi dan mengamini apa yang mereka tuangkan dalam karya-karya mereka. Tak heran, menyaksikan penampilan Clubeighties seperti layaknya naik dalam sebuah mesin waktu dan terdampar di era 80-an.

10. DAMASCUS, Terbentuk sejak tahun 2008, Damascus menjadi satu dari sedikit band pengusung shoegaze yang mampu bertahan hingga sekarang. Merilis LP pertama mereka di awal tahun 2017 kemarin, mereka dipersenjatai oleh riff gitar tebal dengan nuansa yang mengawang.

11. DANILLA, Solois ini menunjukan sisi gelapnya di album terbarunya, Lintasan Waktu, yang rilis di akhir 2017 lalu. Walaupun begitu, para penggemarnya semakin memuja sosok dan karyanya. Danilla pun menjadi paket yang sangat lengkap dari solois.

12. DARAMUDA PROJECT, Ditunggu oleh banyak orang dengan ekspetasi yang begitu tinggi terhadap mereka, tidak membuat Daramuda terbebani. Justru sebaliknya, Danilla Riyadi, Rara Sekar dan Sandrayati Fray justru begitu santai menikmati proses mereka berkarya. Tentunya ini membuat banyak penanti mereka geregetan.

13. DEAD VERTICAL, Keras dan menderu-deru tanpa ampun. Hanya itu yang bisa menggambarkan bagaimana jagoan band grindcore Dead Vertical, karya mereka serta penampilan mereka di panggung. Bersiaplah untuk menikmati terjangan dari gelombang suara saat menyaksikan mereka di Synchronize Fest 2018.

14. DEREDIA, Membawakan nuansa musik di Indonesia dansa-dansi di tahun 50-an membuat Deredia begitu unik. Susah rasanya untuk tidak ikut menggoyangkan badan ketika mendengarkan lagu-lagu mereka atau menyaksikan penampilan mereka.

15. DIPHA BARUS, Pemandu cakram, komposer dan produser, rasanya tak ada yang tidak bisa ia lakukan. Salah satu dari sedikit penggiat musik elekronika di Indonesia yang mampu menembus pasar Internasional dengan karya-karyanya.

16. DISKOPANTERA, Pemandu keriaan. Mungkin kata-kata itu menjadi sebuah deskripsi yang paling mewakili sosoknya. Bermodalkan koleksi lagu yang sangat bervairasi, kostum dan aksi panggung yang tak pernah terduga, Diskopantera menjadi jaminan pesta anda akan semakin meriah bila dia menjadi pemandunya.

17. DISKORIA, Kolektif ini mungkin menjadi pihak yang bertanggung jawab ketika lagu-lagu pop Indonesia era 70 hingga 80an menjadi trend dikalangan anak muda ibukota beberapa tahun terakhir ini. Mereka pun kerap mengadakan acara-acara yang mengundang para musisi dan artis yang besar di era tersebut dan hingga akhirnya
bisa menjadi jembatan bagi para generasi melenial untuk mengenal kembali para legenda musik Indonesia beserta karya-karya mereka.

18. DOWN FOR LIFE, Mereka kerap mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, tetapi Down for Life bukanlah kacang yang lupa kulitnya. Para pengusung musik metal ini tetap sangat rendah hati dan juga terus membangun kancah musik di daerah asal mereka, Solo.

19. DUBYOUTH, Mengusung irama dancehall sebagai senjata utama mereka, Dubyouth merupakan jaminan sebuah keseruan pesta. Bersiaplah untuk menggoyangkan badan tiada henti ketika mereka menggebrak Synchronize Fest 2018.

20. ENDAH N RHESA, Mereka dapat dikatakan sebagai pemercik trend duo akustik di industri musik Indonesia di jelang akhir 2000-an. Layaknya trendsetter sejati, Endah N Rhesa tak pernah puas dan terus berevolusi dalam karya-karya mereka sehingga walaupun banyak yang mengikuti jejak mereka Endah N Rhesa tetap menonjol diantara
lainnya.

21. ENDANK SOEKAMTI, Menjadi salah satu bukti bahwa ketekunan dan kerja keras akan membuahkan hasil yang memuaskan, Endak Soekamti berangkat dari kancah lokal kota Yogyakarta dan berhasil menembus industri musik nasional dengan karya-karya mereka dan inovasiinovasi yang selalu membuat mereka tetap relevan.

22. FEAST, Ketika kebosanan akan sebuah keadaan mempersatukan sekawanan orang dan mereka memilih untuk meninggalkan semesta ini serta membangun sebuah semesta baru yang begitu utopia, mungkin itulah gambaran dari Feast. Mereka adalah identitas sonik yang begitu lebur dan unik.

23. FIERSA BESARI, Darah baru musik folk Indonesia. Berasal dari Kota Kembang, Bandung, Fiersa Besari mampu membius para penikmat musik dengan alunan karya-karyanya yang begitu menghanyutkan. Kalian jangan sampai melewatkan penampilannya di Synchronize Fest 2018 nanti.

24. FOURTWNTY, Mengusung musik folk, mereka pun kini menjadi salah satu nama yang paling dicari cari oleh para penikmat musik Indonesia. Mereka mampu melintasi batas dengan karya mereka yang salangat melodius dan lirik yang puitis serta nafas-nafas optimisme.

25. FSTVLST, Aksi panggung yang begitu menawan, sosok vokalis yang begitu kharismatik, ditambah karya-karya yang begitu kuat, FSTVLST menjadi salah satu aksi yang tidak boleh kalian lewatkan di Synchronize Fest 2018.

26. FUTURE COLLECTIVE, Menggabungkan elemen-elemen musik pop era 60-an, krautrock hingga balutan new
wave dan electro-pop, Future Collective seakan mendobrak nilai-nilai klise dari sebuah musik electronika. Bukan berarti kalian tidak berdansa mendengarkan musik mereka, tapi coba resapi melodi dan atmosfir yang mereka bangun dalam karya karya mereka, bisa jadi kalian akan ikut hanyut dalam dunia mereka.

27. GHO$$, Mereka mencuat di kancah musik non-mainstream dengan mengusung nuansa triphop yang gelap dan depresif, mereka menjadi begitu berbeda di antara aksi-aksi yang lain, baik dari penampilan dan musik yang mereka usung.

28. GODBLESS, Terbentuk sekitar tahun 1973, God Bless menjadi panutan bagi banyak band pengusung rock di kancah musik Indonesia hingga kini. Lirik-lirik yang begitu kritis, musik yang menghentak dan karisma dari seluruh personelnya menjadi kekuatan yang, rasanya, belum banyak yang bisa menandingi hingga sekarang. Penampilan
para legenda ini di #SynchronizeFest18 sudah pasti tidak boleh kalian lewatkan.

29. GOODNIGHT ELECTRIC, Era 2000an awal, ketika gelombang band non-mainstream menyerbu industri musik
Indonesia, Goodnight Electric muncul dengan formula yang begtu berbeda. Memainkan musik elektronika yang begitu sederhana namun maut, trio ini sudah siap untuk membakar Synchronize Fest 2018

30. GRRRL GANG, Trio pengusung indie-rock asal kota Yogyakarta ini masih terbilang baru di kancah musik arus pinggir, tetapi mereka mampu mencuri hati. Mereka pun menjadi bukti bahwa regenerasi di kancah musik arus pinggir Indonesia terus berjalan.

31. HIVI, Grup yang satu ini selalu menjadi daya tari pencinta pop tanah air. Lirik dan musik yang manis selalu magnet utama di tiap penampilan mereka.

32. ILP, Musik progresif metal mungkin jauh dari image seorang Indra Lesmana, sosok penggagas. Namun ILP atau Indra Lesmana Project membawakan menjadi salah satu penampil di Synchronize Fest yang jangan sampai kamu lewatkan untuk melihat sisi lain dari sang Maestro Jazz yang satu ini.

33. IT’S DIFFERENT CLASS, Nuansa kecentilan musik pop britania raya, sound yang begitu spacey dan lirik yang
begitu eklektik menjadi kekuatan dari It’s Different Class. Sempat tidak aktif beberapa lama, namun kamu akan menyaksikan kembali penampilan mereka hanya di Synchonize Fest 2018

34. IWA K, Di pertangahan 90an, namanya muncul dan menjadi anomali di industri musik Indonesia saat itu. Disaat toko kaset dipenuhi oleh album-album bernafaskan pop, Iwa K muncul dengan musik yang sangat tidak awam di kuping awam. Tetapi dia pantang mundur, malahan semakin menjadi untuk menyebarkan virus rap dan hiphop. Dia menjadi bukti bahwa tampil beda melawan arus bukanlahlah hal yang tabu.

35. JASON RANTI, Karyanya yang terhadap kondisi sosial di Indonesia saat ini, tetapi itu adalah bentuk penyampaian yang begitu jujur dari kegundahan dan kegelisahan dari Jason Ranti. Lirik-liriknya yang nakal sering dianggap sebagai komedi, tetapi bila ditelisik secara lebih lanjut, apa yang disampaikan adalah hal yang nyata terjadi sehari-hari disekeliling kita. Mungkin ini yang disebut sebagai ironi.

36. JAVABASS SOUNDSYSTEM, Merupakan salah satu pionir komunitas kultur musik drum & bass di Indonesia dengan pergerakan acara Phunktion yang hingga saat ini terus konsisten terselenggara.

37. JAKARTA BLUES FACTORY, Musik blues memang bukan berasal dari Indonesia, atau tanah Jakarta. Tetapi Jakarta Blues Factory, atau yang dulu dikenal dengan nama JBF trio begitu fasih memainkannya, menyuarakan keresahan mereka.

38. JIUNG, Budaya Betawi mungkin saja semakin tergerus oleh kehidupan metroplitan yang begitu kental di kota Jakarta, tetapi Jiung terus konsisten mengusung budaya Betawi sebagai suara mereka. Ramai, lincah dan atraksi panggung serta celetukan yang begitu menggelitik menjadi ciri khas mereka yang selalu saja dinanti.

39. JONI AGUNG & DOUBLE T, Malang melintang di berbagai café, bar dan venue di pulau Bali, Joni Agung & Double T mampu meraup banyak fans, baik dari pulau Bali, luar pulau Bali bahkan dari mancanegara. Mengusung musik reggae yang begitu khas, karya-karya mereka banyak menyuarakan rasa cinta kasih, persaudaraan dan keakraban.

40. KOIL, Sangat jarang sekali band atau artis yang sadar akan image yang ingin dibentuk, dan KOIL menjadi salah satu diantara sedikit band itu. Persona yang mereka bawakan begitu menyatu dengan karya-karya mereka. Keras, kencang dan menderu-deru.

41. KUNTO AJI, Meleburkan pop dengan nuansa jazz, Solois ini mencuat di industri musik Indonesia setelah menjadi salah satu peserta di sebuah ajang pencarian bakat. Keberaniannya untuk membanting stir untuk menyebrang ke kancah musik independen membuat Kunto Aji menjadi berbeda dai lulusan ajang tersebut. Kini dia sudah mulai menuai hasil dari keputusannya tersebut.

42. LIGHTCRAFT, Mereka sering sekali melintas batas negara dan tampil di berbagai festival musik manca negara, hal ini tentunya sudah menjadi bukti untuk kualitas yang dimiliki oleh Lightcraft. Kamu jangan sampai melewatkan penampilan mereka di Synchronize Fest 2018.

43. LOGIC LOST, Aksi tunggal instrumental elektronik ini menceritakan kisah hidupnya di karyakaryanya. Kekuatan dari Logic Lost adalah bagaimana membalut emosi di nada-nada yang keluar di karyanya.

44. MALIQ & D’ESSENTIALS, Baik dari sisi karya, penampilan dan aksi panggung hingga konsistensi, sangat sedikit
sekali band yang bisa menandingi Maliq & D’essentials. Setiap panggung yang disinggahi mereka, pasti saja berakhir dengan meriah dan rasa puas dari para penontonnya.

45. MANJAKANI, Terbentuk di tahun 2015, Manjakani merupakan sepasang kekasih yang mengekspresikan apa yang mereka rasakan, baik terhadap hubungan mereka satu dengan lainnya, maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka pun mampu mencuri perhatian banyak penikmat musik, tidak hanya yang berasal dari kota asal mereka, Pontianak, tetapi juga diluar itu.

46. MANUMATA, Mereka mencuri perhatian para pemerhati musik di Indonesia khususnya kancah hiphop. Di usia yang sangat muda, Manumata memiliki kualitas yang tak kalah dengan para seniornya. Bakat-bakat cilik dari kota Ambon ini tentunya tidak bisa kalian lewatkan begitu saja di Synchronize Fest 2018

47. MESIN TEMPUR, Sesungguhnya sangat sulit untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana band ini. Dan rasanya, saat kamu membaca penjelasan ini saja, mungkin sudah 2 ata2 3 lagu dari Mesin tempur selesai dimainkan. Saran dari kami, nikmati saja penampilan mereka dan bersiaplah untuk terpukau.

48. MIDNIGHT RUNNERS, Duo pengusung electro-funk ini dijamin akan membuat kalian tak henti-henti untuk menggerakkan tubuh kalian mengikuti hentakan irama yang mereka mainkan. Datang dari kota Bandung, nama Midnight Runners pun sudah tidak asing lagi bagi para penjelajah lantai dansa.

49. MOCCA, Terinspirasi oleh retro sound era tahun 70an dan disusupi oleh nuansa bossanova, swing dan Swedish pop yang kental, mereka mencuat di skena musik Bandung pada tahun 2002 dan meracuni para muda-mudi di kota-kota besar di Indonesia dengan lagu serta keceriaan mereka.

50. MONDO GASCARO, Memadukan nada dengan lirik sehingga membentuk sebuah komposisi bukanlah hal yang mudah, tetapi Mondo Gascaro dalam karya-karyanya seakan menjadikannya begitu effortless. Dengan mudahnya juga kita terbuai ketika mendengarkan karyakaryanya.

51. MOONER, Berawal dari jamming, quartet asal kota Bandung ini terbentuk dan secara alami memilih untuk mengusung nuansa heavy-rock dalam karya-karya mereka. Tak lama setelah merilis debut albumnya, Mooner.

52. MURPHY RADIO, Muncul dari kota Samarinda, Murphy Radio mengusung musik yang tidak lazim, bahkan untuk di daerah-daerah yang memiliki kancah musik yang lebih established. Musik math-rock yang keluar dari mereka pun layak untuk dinantikan.

53. MUSICATER, Sebuah entitas yang begitu unik, mereka menempatkan diri bukan hanya sebagai para seniman dan pemusik, tetapi juga bertujuan untuk membangun sebuah kondisi ideal dalam industri musik Indonesia dan menjadi “mata dan penuntun” dalam Industri musik Indonesia yang terus berkembang ini. Project terakhir mereka, Cerita Fatmawati, mengundang banyak pujian karena begitu luwesnya mengantarkan para pendengarnya ke dalam sebuah perjalanan historis

54. NAIF, Dari kampus IKJ hingga bisa menembus industri musik Indonesia, mungkin mereka adalah salah satu grup pop terbaik yang pernah dimiliki negeri ini. Mereka mampu menjadi jembatan bagi para penggemar pop umum dengan para pengusung kultur alternatif dengan karya-karyanya.

55. NASIDA RIA, Berasal dari Semarang, mereka menjadi salah satu pendobrak industri musik Indonesia di era 70an dengan karya-karya yang kental dengan nuansa gambus dan qasidah yang begitu kental. Hal ini membuat mereka tak lekang dimakan oleh waktu, terbukti dengan permintaan dari para generasi sekarang yang menghendaki Nasida
Ria untuk tampil di #SynchronizeFest tahun ini.

56. NDXAKA, Menggabungkan formula dangdut dengan hip-hop membuat NDXAKA menjadi sebuah fenomena tersendiri. Karya-karya mereka bahkan sering dibawakan oleh para artis dangdut papan atas di Indonesia. Sangat susah untuk mendeskripsikan musik mereka, tapi yang pasti duo asal kota Yogyakarta ini akan menjadi jaminan
keseruan akan tercipta di Synchronize Fest 2018.

57. NEGATIVE LOVERS, Raungan musik mereka begitu memekakan gendang telinga, tapi justru disitulah kenikmatan dari Negative Lovers. Noise rock dan psikadelika berpadu menjadi satu, lebur dalam gemuruh.

58. NONARIA, Ketika ekspresi dari band-band seangkatan mereka terdengar begitu seragam, Nonaria muncul dengan gaya yang lebih sederhana dan begitu jujur yang terinspirasi dari music pop era 60an. Pemilihan nada dan lirik yang sangat sederhana justru menjadi kekuatan mereka dalam mengarungi industri musik Indonesia.

59. NOSTRESS, Karya-karya mereka selalu berhasil membius para pendengarnya. Semua terdengar begitu tenang ketika Nostress mengambil alih panggung. Salah satu band asal pulau Bali yang patut untuk diperhitungkan.

60. NOXA, Salah satu band grindcore terbaik tanah air. Prestasi Noxa sudah menjulang hingga ke luar negeri. Panggung-panggung kelas internasional macam Obscene Extreme dan Tuska Open Air telah digerinda oleh Noxa. Cepat, beringas dan tanpa ampun, Noxa selalu merentetkan peluru tajamnya kapanpun diberi kesempatan tampil

61. OOMLEO BERKARAOKE, Pemandu karaoke ini dijamin akan memeriahkan suasana #SynchronizeFest tahun ini. Siapkan suara kalian dan pilih lagu andalan kalian dan kita akan bernyanyi bersama-sama dengan riang gembira.

62. ORKES MORAL PANCARAN SINAR PETROMAKS, Muncul di paruh akhir dekade 1970-an, Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks adalah legenda musik Indonesia. Mereka tidak sekedar menggabungkan musik dangdut dengan humor, tetapi mereka mampu memotret keadaan politik dan ekonomi di era 70an dalam karya mereka.

63. PADI REBORN, Sempat vakum beberapa lama, kini mereka hadir kembali dengan tambahan nama Reborn di belakang nama mereka, sebuah perlambang dari lembaran baru yang mereka jalani. Mereka muncul di awal 2000an dengan musik poop yang dipengaruhi oleh musik alternatif yang menjadi referensi mereka. Lagu hits seperti Sobat,
Sudahlah, Semua Tak Sama dan masih banyak lagi, tentunya akan menjadi jaminan koor masal saat mereka tampil menggebrak #SynchronizeFest tahun ini nanti.

64. PAYUNG TEDUH, Keraguan banyak pihak tentang eksistensi band ini ketika pasca ditinggal oleh sosok vokalisnya kini telah runtuh. Payung Teduh hingga kini tetap berdiri dengan tegak di industri musik Indonesia.

65. PEE WEE GASKINS, Kekuatan mereka adalah bagaimana dengan sangat luwesnya mereka bisa beradaptasi dengan jaman. Pee Wee Gaskins tidak pernah berhenti untuk melakukan inovasi dalam karya-karya mereka sehingga mereka tetap menjadi relevant di mata para penikmat musik Indonesia.

66. PELTERAS, Darah baru di kancah musik post-punk kota Jakarta, Pelteras begitu fasih menuangkan kegundahan mereka terhadap realitas keseharian yang mereka hadapi sehari-hari di ibukota di karya-karya mereka sehingga mengantarkan pendengar mereka di sebuah pengalaman sonik yang begitu unik.

67. PEONIES, Trio pengusung indie-pop asal ibukota ini mencuri perhatian banyak scenester dengan karya-karya mereka yang begitu ringan dan dengan gampangnya menempel di telinga. Melodi jangly khas band surf era 60an berpadu dengan harmonisasi dan aransemen vokal yang begitu catchy membuat Peonies menjadi salah satu aksi yang tak boleh dilewatkan begitu saja.

68. PIJAR, Terinspirasi oleh pergerakan britpop era 90an, Pijar datang dari kota Medan untuk menembus industri musik di Ibukota. Perjuangan mereka tidak sia-sia, banyak pihak yang melirik mereka dan mengakui kualitas dari karya-karya yang mereka hasilkan.

69. POLKAWARS, Mengutip artikel dari sebuah media online, Polka Wars adalah mimpi basah yang menjadi kenyataan bagi para hipster millenial di Indonesia. Mereka dengan fasihnya menuangkan perasaan mereka dalam karya-karya yang berbalur dengan berbagai estetika dari para idola mereka.

70. PROJECT POP, Hibrida antara musik pop dan komedi yang mereka usung menjadi formula yang jitu. Terbukti karya-karya mereka akan dengan mudahnya menempel di telinga kita dan akan terus terngiang-ngiang.

71. PURE SATURDAY, Mereka adalah salah satu band yang mengawali pergerakan Independen di Indonesia di akhir tahun 90an. Tanpa dibantu oleh label besar, mereka mendistribusikan album debut mereka secara mandiri melalui sebuah majalah remaja di Indonesia. Hingga kini, Pure Saturday telah menjadi indie-darling di kancah musik Indonesia.

72. RAMENGVRL, Salah satu generasi muda di kancah musik Hip-Hop Indonesia yang tengah mencuat saat ini. Dengan rima dan beat yang tegas dan mewakili suara dari generasinya, Ramengvrl menjadi kekuatan yang yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

73. RAN, Rasanya, karya apa saja yang dihasilkan trio ini pasti akan diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Membaurkan musik pop dengan berbagai referensi musik yang mereka sukai, mereka dengan luwesnya menciptakan karya yang bisa menjadi representasi para penggemarnya.

74. RAS MUHAMAD, Duta Reggae Indonesia yang menarik perhatian dari berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Musik bernuansa dancehall yang begitu kental membalut lirik yang bernafaskan semangat.

75. REALITY CLUB, Regenerasi di kancah indie-pop tanah air tak pernah berhenti, setiap tahun pasti ada saja aksi yang mencuri perhatian, salah satunya adalah Reality Club. Dengan perpaduan suara vokal yang begitu unik dan nada-nada yang sangat catchy, mereka siap menghadirkan suasana yang begitu segar saat mengambil alih panggung #SynchronizeFest tahun ini.

76. REVENGE THE FATE, Dengan mengusung genre deathcore, Revenge the Fate pun kini menjelma menjadi sebuah kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Dengan irama yang menderu-deru, bersiaplah untuk berpartisapasi dalam mosh pit saat mereka tampil nanti.

77. RHOMA IRAMA & SONETA, Saat tampil di #SynchronizeFest 2016, Sang Raja Dangdut berhasil memukau para
pengunjung dengan penampilannya. Lautan penonton pun tak kuasa menahan diri untuk bergoyang dan bernyanyi saat dirinya mempersembahkan karya-karyanya diiringi oleh band legendarisnya, Soneta. Tahun ini beliau kembali mengisi jajaran penampil #SynchronizeFest, kalian harus bersiap untuk sebuah pertunjukan yang tak akan pernah kalian lupakan.

78. ROCK N ROLL MAFIA, Telah malang melintang sejak pertengahan 2000-an, nama Rock N Roll Mafia telah begitu menempel di telinga penjelajah lantai dansa. Kemampuan mereka untuk terus berinovasi dalam berkarya menjadi salah satu kekuatan mereka.

79. ROCKET ROCKERS, Baru saja ditinggal oleh salah satu personelnya, tidak membuat Rocket Rockers menjadi limbung. Dengan format trio, musik yang mereka kini bawakan menjadi lebih padat.

80. SATCF, Musik punk-rock yang berbaur dengan element-element ska, blues dan hardcore, menjadi nilai unik dan membedakan Snickers and the Chicken Fighters asal kota Malang. Dengan beat dan lirik yang terdengar sedikit nakal, bersiaplah untuk bersenang-senang bersama mereka di Synchronize Fest 2018.

81. SCARED OF BUMS, Mereka menyebut musik yang mereka usung sebagai melodic-core. Dengan mengusung semangat Never Give Up, Let’s Turn on a fire, Scared of Bums pun berhasil menembus kancah musik di luar pulau Bali, daerah asal mereka.

82. SEEK SIX SICK, Besar di kancah musik underground kota Yogyakarta, karakter musik dan karya yang mereka hasilkan menjadi cerminan kuat dari itu. Seek Six Sick begitu kuat dalam memancarkan energi ketika mereka mengambil alih panggung.

83. SEMIOTIKA, Inilah trio pengusung musik instrumental asal kota Jambi ini menyeruak dan mencuri perhatian dari banyak penikmat musik arus pinggir di Indonesia. Lantunan gitar dengan hentakan bass dan drum yang begitu menyatu menjadi kekuatan Semiotika.

84. SENTIMENTAL MOODS, Mengusung instrumental ska, Sentimental Moods menjadi begitu berbeda dari band
lain. Musik yang mereka mainkan bisa dengan gampang memantik semangat para pendengarnya untuk tiba-tiba berpogo di tanah lapang.

85. SERINGAI, Mendengar nama mereka tersebut, asosiasi orang banyak pun langsung tertuju pada kalimat “Rock Oktan Tinggi”, dan memang benar. Lagu-lagu mereka seperti deru mesin motor besar yang menggilas aspal ibukota. Saat menyaksikan mereka, bersiaplah menjadi bagian dari moshpit, tak perlu dihindari, cukup nikmati saja perjalanannya.

86. SHAGGYDOG, Siapa tak kenal Shaggydog ? Grup pemantik joget massal yang terbesar dari kota Gudeg. Karaoke besar-besaran adalah barang tentu apabila kalian datang ke Synchronize Fest dan menyempatkan diri menyaksikan Shaggydog. “Mari sini berkumpul kawan, dansa sambil tetawa,” memang betul adanya.

87. SHEILA ON 7, Rasanya hampir tidak mungkin untuk orang-orang yang besar dan tumbuh di era 90an dan awal 2000an tidak menengenal mereka dan karya-karya mereka. Mereka juga salah satu band di generasinya yang hingga kini terus mengeluarkan materimateri baru sehingga nama Sheila on 7 pun terus menerus mendapatkan fans-fans
baru hingga kini.

88. SISITIPSI, Dengan musik yang begitu eklektik dan lirik yang nakal dan “menjurus” serta aksi panggung yang begitu kuat, Sisitipsi menjadi salah satu band yang paling dicari oleh para penggemar musik Indonesia

89. SOLOENSIS, Dengan nuansa rock garage dan psikadelika, Soloensis menghentak dengan keras dan berani. Mereka terdengar begitu jujur dan benar-benar menjiwai apa yang mereka bawakan.

90. SOMETHING WRONG, Nama mereka kerap kali muncul ketika ada pembahasan tentang sejarah dan perkembangan kancah musik hardcore kota Yogyakarta. Konsisten berkarya dan menjelajah panggung, baik di kota asal mereka maupun kota-kota lain di Indonesia, Something Wrong menjadi contoh bagaiamana mempertahankan eksistensi tanpa harus mengorbankan idealisme.

91. SORE, Salah satu band yang membuka jalan bagi musik-musik non-mainstream untuk menembus pasar dan industri musik Indonesia di era awal 2000an. Bersama label legendaris Aksara, mereka menghasilkan dua album yang sangat fenomenal di kalangan anak muda era itu dan hingga kini terus dicari.

92. SOUTHERN BEACH TERROR, Setelah lama tidak aktif, baik di kancah musik kota Yogyakarta maupun kancah musik nasional, kini Southern Beach Terror kembali lagi. Dengan nuansa surf-rock yang sangat menghantui, tentunya kalian tidak bisa begitu saja melewatkan penampilan mereka di Synchronize Fest 2018.

93. SRXBS, Sebuah project dari dua entitas yang benar-benar bertolak belakang dari segi genre musik dan berbeda kota. Duo elctronic Bottlesmoker asal kota Bandung dan duo pengusung folk asal Yogyakarta, Stars and Rabbit, menyatukan kekuatan dan berhasil menciptakan sebuah experience yang unik bagi para penonton.

94. STRAIGHT ANSWER, Sangat sedikit sekali band di industri musik Indonesia yang berhasil memegang teguh prinsip dari awal berdirinya, dan Straight Answers menjadi salah satu dari golongan itu. Begitu jujur dan lugas menyuarakan keresahan mereka, tak heran karya-karya mereka mampu merasuk kedalam jiwa dari para penggemarnya.

95. STRANGE FRUIT, Memulai karir sebagai band pengusung garage-rock, Strange Fruit tiba-tiba saja banting setir menjadi sebuah kolektif avant-garde yang begitu kuat di segi experimentasi tekstur suara. Pindah haluan ini ternyata menjadikan mereka berbeda dari aksi-aksi yang menjamur di kancah musik sidestream ibukota.

96. SUNMANTRA, Mengusung genre elektronika yang penuh dengan dentuman, Sunmantra seakan tanpa ampun memaksa badan kita untuk terus bergerak mengikuti dentuman karyakarya mereka. Karya mereka begitu eklektif yang memadukan berbagai unsur dari techno, deep house, shoegaze hingga ke rockabilly dan darkwave.

97. SUPERMAN IS DEAD, Keresahan yang mereka sampaikan begitu terasa dan mewakili para penggemar mereka. Esensi musik punk-rock pun begitu kental, Superman Is Dead tak pernah henti untuk menyuarakan kegundahan mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.

98. TARRKAM, Karya-karya dari Tarrkam, kuartet pengusung hardcore-punk asal Ibukota, seakan menjadi representasi yang pas terhadap kerasnya kehidupan sehari-hari di kota Jakarta. Lirik-lirik yang begitu lugas dan musik yang menghantam tanpa ampun menjadi cara mereka untuk bercerita tentang berbagai hal yang begitu meresahkan mereka.

99. TEXPACK, Unit indie-rock asal kota Bogor ini mencuri perhatian dari para scenester baik di kota mereka sendiri maupun di kota-kota sekitar mereka dengan karya yang begitu kental nuansa indie-rock 90an yang bisa begitu berisik namun catchy disaat yang bersamaan.

100. THE ADAMS, Harmonisasi vokal yang unik dan membius, ditambah hook-hook khas power pop yang menggoda menjadikan penampilan The Adams tak pernah sepi dari penonton. Tak jarang, para penonton pun ikut bernyanyi bersama mereka hingga tak terasa tiba di akhir pertunjukan.

101. THE CAT POLICE, Unit musik rock asal kota Tangerang yang menggabungkan berbagai unsur dari 60an hingga 90an dengan pendekatan eksperimental dan lirik yang menjurus ke postmodern.

102. THE COCONUTTREEZ, Di #SynchronizeFest tahun lalu, mereka hadir dengan nama Steven & Coconuttreez dan menjadi pertunjukan pertama mereka setelah beberapa lama hiatus. Antusias yang begitu besar terhadap penampilan mereka lantas menjadi lampu hijau bagi para pogo mania untuk menikmati kembali penampilan mereka di Synchronize fest 2018

103. THE PANAS DALAM, Mungkin mereka satu-satunya band yang juga berbentuk sebuah negara sekaligus sebuah serikat – entah serius, entah bercanda, tak ada yang pernah tahu pasti. Yang pasti The Panas Dalam adalah sebuah keunikan tersendiri, dan kalian tak perlu pusing memikirikannya.

104. THE PAPS, Musik reggae dan balutan dub yang mereka bawakan sungguh sangat tidak wajar. Mengawang-awang dan seakan membawa para penggemarnya ke alam bawah sadar yang begitu indah. The Paps adalah salah satu aksi yang jangan sampai kalian lewatkan di Synchronize Fest 2018 ini.

105. THE SASTRO, Muncul di era kebangkitan musik mainstream di sekitar tahun 2005an, The Sastro langsung mencuri perhatian dengan lagu-lagu berlirik begitu puitis dan musik yang merupakan campur sari dari musik britania raya yang juga sedang melejit saat itu.

106. THE UPSTAIRS, Tanah lapang tiba-tiba saja bisa berubah menjadi lantai dansa ketika The Upstairs mengambil alih acara. Kamu pasti akan mengalami sebuah dilema, antara mau menggerakan tangan mengikuti irama atau bernyanyi sepenuh hati bersama mereka. Yang pasti, bersiap juga untuk menyeka keringat yang akan terus bercucuran.

107. TIGAPAGI, Trio asal kota Bandung ini siap melantukan nada-nada folk khas kota Kembang yang kaya dengan eksperimen adalah ciri khas Tigapagi. Terdengar begitu menghanyutkan sekaligu menghipnotis.

108. TOHPATI ETHNOMISSION, Nama Tohpati tentu sudah tidak asing lagi bagi para penikmat musik Indonesia.
Tohpati Ethnomission sendiri adalah salah satu proyek-nya yang mengabungkan unsur musik rock dengan jazz dan juga nuansa etnik yang ada di nusantara.

109. UBIET & KRONCONG TENGGARA, Sebuah kolektif yang begitu unik, membawakan irama keroncong dengan
pendekatan open-minded khas musik jazz, Keroncong Tenggara mampu menghadirkan sebuah nafas baru dan memperkenalkan keroncong ke khalayak yang mungkin tak pernah akrab dengan keroncong sebelumnya.

110. VIDEOSTARR, Entah bagaimana menyebut Videostarr ini, sebuah gerakan atau sebuah kolektif. Yang pasti, setiap acara yang mereka gelar, pasti saja selalu dipenuhi oleh para scenester yang begitu haus akan nostalgia. Ketika mereka mengambil alih Gigs Stage nanti, bersiaplah untuk merasakan sebuah pengalaman sajian seleksi-seleksi guilty pleasure yang tak akan bisa kalian jabarkan dengan kata-kata .

111. VIRA TALISA, Mengusung retro-pop yang begitu menyenangkan dan sangat playfull, Vira Talisa menjadi sosok yang kagumi oleh banyak penikmat musik Indonesia. Mendengarkan lagu-lagunya seakan menemukan sebuah taman hijau saat rutinitas dan kerasnya kehidupan kota metropolis menyandera keseharian kita.

112. WESTJAMNATION, Meramu musik pop itu gampang-gampang mudah. Salah sedikit, sebuah lagu bisa terdengar sangat klise. Untungnya, Westjamnation bukan termasuk dari band-band yang gagal meramu. Karya-karya mereka sungguh jauh dari kesan klise, namun bisa terdengar sangat akrab di telinga kita.

113. WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY, Pop retro yang futuristik. Tiap hari makin seru, adalah kalimat tepat yang menggambarkan aksi panggung dari grup yang terbentuk di sebuah kampus seni ternama di kawasan Jakarta Pusat ini. Gerakan joget jingkrak-jingkrak yang menawan dengan irama khas indo-rock sudah pasti tersaji saat White Shoes & The Couples Company diberi kesempatan tampil.

114. ZAT KIMIA, Ini adalah nama teranyar dari pulau Dewata yang muncul dan menggebrak kancah musik Nasional. Dengan nuansa alt-rock yang penuh dengan layer-layer ambience dan hentakan ritme, Zat Kimia memang benar-benar seperti racikan kimiawi yang membius dan melenakan.

Advertisement

About Admin

Music, Event, Traveling & Lifestyle News and Photography

Discussion

No comments yet.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s


Copyright © 2023 GO-STAGE.com Email: info@go-stage.com

%d bloggers like this: