GO-STAGE.com – Pada Minggu, 13 Desember 2015, Lapangan Pusat Pendidikan Jasmani TNI Angkatan Darat, Baros, Cimahi, Jawa Barat dibuat pecah dan berisik oleh hingar bingar alunan musik heavy metal. Hari itu digelar konser musik ‘Hellshow’ oleh group band cadas ternama tanah air asal Bandung, Burgerkill.
Mengutip catatan yang tertulis di website resmi Burgerkill, HellShow tahun ini merupakan gelaran kali ke-4. Pertama kali, HellShow diselenggarakan bulan Agustus tahun 2005 yang diselenggarakan oleh Burgerkill dalam rangka memperingati ulang tahun ke-10 dari berdirinya band tersebut. Misinya satu, yaitu ingin menyelenggarakan sebuah acara tempat band bisa memberikan sesuatu yang istimewa ke penggemarnya.
Setelah tahun 2005, HellShow kembali digelar tahun 2013 dengan konsep yang lebih intim, tepatnya pada 2 Februari 2013 bertempat di Donkey Skatepark, Sunset Road Bali. HellShow berikutnya digelar tahun lalu, pada 13 Desember 2014, kali ini mengambil lokasi di kota asal band ini, di lapangan Disjas, Baros, Cimahi, Jawa Barat. Dan tahun ini dengan mengambil lokasi dan tanggal yang sama, Burgerkill kembali menggelar HellShow sebagai suguhan musik metal terberisik di akhir tahun.
Jika pada gelaran HellShow yang pertama bertepatan dengan satu dekade berdirinya group band Burgerkill, maka gelaran HellShow tahun ini tepat memperingati dua dekade berdirinya group band ini. Meskipun sempat berganti personil, namun usia 20 tahun memberikan makna pencapaian tersendiri bagi Burgerkill. Seperti yang mereka catatkan, “tidak banyak band yang tidak bisa bertahan selama ini, karena memang tidak mudah”.
Selain Burgerkill sendiri, pada HellShow 2015 tampil juga band-band metal lainnya, mereka tampil bergantian. Yang mendapat kesempatan tampil pertama adalah band metal asal Bandung, In Place of Hope, disambung Hellcrust asal Jakarta dan Jeruji serta The Dissland dari Bali. Masing-masing band rata-rata membawakan 6-8 lagu dalam durasi penampilan 1.5 jam.
Mulai penampilan In Place of Hope suasana langit di atas kota Cimahi sudah gelap berawan diselingi suara guntur dan hujan pun benar-benar turun lumayan deras saat Jeruji naik ke panggung. Namun kondisi hujan dan gledek tidak menyurutkan animo penonton untuk tetap merapat ke areal tengah depan panggung. Hujan seolah bukan menjadi penghalang, bahkan semakin membangkitkan suasana.
Jarum jam menunjukkan pukul 16.00 WIB, giliran group Beside yang tampil. Sekitar 7 lagu mereka bawakan dengan sedikit jeda, ‘Spirit’, ‘Dosa’, ‘Ambisi’, dan ‘Dead of War’ merupakan lagu-lagu andalan yang dibawakan group metal asal Bandung ini. Hujan mulai berubah menjadi rintik-rintik kecil, saatnya group band metal asal Surabaya, Fraud yang unjuk kebolehan di panggung HellShow, disusul kemudian group Turtles Jr., dan Jasad yang menutup hingar bingar sore itu sebelum rehat sholat magrib dan persiapan untuk penampilan Burgerkill.
Jeda magrib dan persiapan untuk penampilan si yang empunya panggung mulai dilakukan, mulai dari check sound, lighting, kostum diperhitungkan dengan baik. Sayangnya faktor cuaca tidak begitu bersahabat. Hujan yang tadinya mulai berhenti diakhir penampilan Jasad, kini malah semakin deras. Penonton pun terlihat berteduh dipinggiran. Suasana menjadi berubah sepi di areal lapangan depan panggung.
Hujan semakin deras, namun show must go on. Sekitar pukul 19.30 WIB lighting di atas panggung dinyalakan, suara petikan gitar Eben terdengar sebagai Intro mengawali penampilan mereka. Penonton pun tumpah ruah ke areal tengah lapangan. Sekali lagi hujan bukan menjadi penghalang buat mereka untuk berpesta malam itu. Suasana semakin pecah manakala personil Burgerkill tampil di panggung dan menggebrak dengan tembang ‘Heal The Pain’, disusul kemudian tembang ‘Revolt’, Homeless Crew’ dan ‘Rendah’.
Sesi kedua, Burgerkill kembali membakar semangat para Begundal (sebutan bagi fansnya) dengan tembang ‘Sakit Jiwa’, ‘Luka’, ‘Penjara Batin’, ‘Tiga Titik Hitam’, dan ‘Berkarat’. Yang spesial dalam perhelatan 20 tahun mereka ini adalah turut diundangnya para personil Burgerkill yang sudah keluar, Kimung (bass), Ugum (gitar), dan Toto (drum) untuk main bersama kembali. Hal ini tentunya menjadi ajang nostalgia bagi personil awal dan juga bagi para fans mereka.
‘Shadow of Sorrow’ membuka sesi ketiga dari penampilan mereka. Penonton semakin terbakar emosinya, namun tetap tertib. Usai “Shadow of Sorrow’ giliran tembang ‘Angkuh’, ‘Atur Aku’, ‘For Victory’, ‘Under The Scars’, ‘Only The Strong’ dan ‘An Elegy’ sambung menyambung menghentak keheningan malam lapangan Disjas, Baros dan membelah curahan hujan yang belum juga reda.
Sebagai penutupan Burgerkill membawakan tembang ‘Air Mata Api’ dan ‘Undefeated’. Akhirnya HellShow 2015 ditutup dengan pesta syukuran, lempar kue ala Burgerkill dan crew serta foto bersama di atas panggung. Benar-benar pertunjukkan musik berisik terbesar dipenghujung tahun. Meskipun berisik dan brutal, tapi salutnya tetap tertib dan bebas dari keribukan. Sukses selalu untuk Burgerkill! (All photos by Zasmi Arel)
J.E.R.U.J.I…
T.H.E. D.I.S.S.L.A.N.D…
B.E.S.I.D.E…
F.R.A.U.D…
T.U.R.T.L.E.S. J.R…
J.A.S.A.D…
B.U.R.G.E.R.K.I.L.L…
Discussion
No comments yet.